10 Negara dengan Kebiasaan Mengumpat di Dunia, Warga AS Nomor 1

Terdapat beberapa negara yang warganya suka mengumpat daripada warga di negara lain. Orang Amerika dianggap yang paling banyak mengumpat di dunia.

Editor: Nurul Hayati
IST
ILUSTRASI MENGUMPAT - AS menjadi negara nomor 1 di dunia dengan kebiasaaan warganya mengumpat. 

Terdapat beberapa negara yang warganya suka mengumpat daripada warga di negara lain. Orang Amerika dianggap yang paling banyak mengumpat di dunia.

SERAMBINEWS.COM - Mengumpat—atau menggunakan kata-kata kasar dan makian—adalah perilaku yang umum dalam berbagai budaya dan bahasa.

Meski sering dianggap negatif, mengumpat punya fungsi psikologis, sosial, bahkan neurologis yang menarik.

Saat marah, frustrasi, sakit, atau terkejut, otak manusia cenderung mencari jalan pintas untuk meluapkan emosi.

Kata-kata makian memicu aktivasi amigdala, bagian otak yang mengatur respons emosional.

Studi menunjukkan bahwa mengumpat bisa mengurangi rasa sakit fisik dan memberi efek katarsis.

Mengumpat bukan sekadar “bicara kasar”—ia adalah mekanisme komunikasi yang kompleks, yang bisa mencerminkan tekanan batin, dinamika sosial, atau bahkan strategi bertahan.

Tapi seperti pisau, ia bisa berguna atau melukai, tergantung bagaimana dan di mana digunakan.

Masyarakat menetapkan batasan tentang kapan dan di mana mengumpat dianggap tidak pantas.

Anak-anak belajar dari lingkungan bahwa kata-kata tertentu “dilarang”, meski mereka belum paham maknanya.

Dalam konflik atau debat, mengumpat bisa digunakan untuk mengintimidasi atau menunjukkan dominasi.

Sayangnya, ini juga bisa menjadi bentuk agresi verbal yang merusak hubungan sosial.

Dalam kelompok tertentu, mengumpat bisa menjadi cara membangun keakraban atau solidaritas.

Bahasa kasar kadang digunakan untuk menunjukkan kejujuran, spontanitas, atau keberanian.

Tapi konteks sangat penting—apa yang dianggap “guyonan” di satu lingkungan bisa dianggap ofensif di tempat lain.

Mengumpat dianggap sebagai hal yang wajar bagi sebagian orang.

Mengumpat juga disebut sebagai cara untuk melampiaskan emosi.

Ilustrasi wanita.
Ilustrasi wanita. ((Freepik/ benzoix))

Baca juga: 10 Kota dengan SDM Tertinggi di Indonesia, Banda Aceh Peringkat Ke-2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengumpat adalah mengutuk orang karena merasa diperlakukan kurang baik; memaki-maki.

 Terdapat beberapa negara yang warganya suka mengumpat daripada warga di negara lain.

Orang Amerika dianggap yang paling banyak mengumpat di dunia.

Lalu, Inggris, disebut menjadi negara kedua dengan jumlah umpatan terbanyak.

Dilansir laman farandwide dan mentalfloss, berikut 10 negara dengan warganya yang suka mengumpat (beserta skor dari 1.000):

1. Amerika Serikat (AS)

Soal melontarkan umpatan, Amerika Serikat menempati posisi teratas.

Amerika Serikat ditemukan sebagai negara yang paling banyak mengumpat, dengan selisih yang cukup besar: 41,6 dari setiap 1.000 twit Amerika mengandung setidaknya satu kata umpatan.

Menurut sebuah studi yang menganalisis unggahan media sosial, AS menghasilkan jumlah kata umpatan tertinggi per 1.000 twit.

Dari omelan olahraga hingga debat politik, orang Amerika tak segan-segan melontarkan kata-kata pedas.

2. Inggris Raya
Inggris berada di urutan berikutnya, dengan 28,6 twit bernada umpatan per 1.000.

Orang Inggris punya cara mengumpat yang halus - terkadang, kita bahkan tidak sadar telah dihina.

Kata-kata umpatan paling sering terdengar saat pertandingan sepak bola yang panas atau antrean panjang di supermarket.

Orang Inggris dianggap jago menyampaikan ucapan jenaka yang sarat umpatan.

3. Australia
 
Australia mendapat skor 26,6 dari 1.000.

Orang Australia terkenal dengan bahasa gaul mereka, dan banyak di antaranya mengandung kata-kata yang bisa membuat Anda tersipu malu.

Orang Australia memiliki kreativitas untuk mengubah umpatan menjadi sebuah bentuk seni.

Bahkan, beberapa kata umpatan di Australia digunakan begitu santai sehingga hampir terdengar sopan.

4. Selandia Baru
Selanjutnya, ada Selandia Baru dengan skor 25,2.

Jangan biarkan negeri orang-orang paling sopan ini menggertak Anda dengan mengatakan mereka tidak mengumpat.

Faktanya, orang Selandia Baru tahu cara mengumpat dengan gaya.

Entah itu frustrasi karena pertandingan rugby atau domba yang tidak mau bekerja sama, orang Selandia Baru punya banyak alasan untuk melontarkan beberapa kata pilihan.

5. Kanada
Setelah itu, ada Kanada dengan skor 24,6.

Meskipun orang Kanada terkenal ramah, bukan berarti mereka tidak mengumpat.

Mereka hanya melakukannya dengan sopan.

Data media sosial menunjukkan bahwa orang Kanada cukup sering mengumpat, meskipun biasanya dengan sedikit sopan santun.

Permintaan maaf sering kali datang tepat setelah umpatan, seperti "Maaf, tapi itu konyol sekali, ya?"

6. Meksiko
Kemudian, Meksiko mendapat skor 24,5 dari 1.000.

Orang Meksiko cukup ekspresif dalam hal bahasa, termasuk cukup banyak kata-kata umpatan.

Entah itu emosi yang meluap-luap saat bermain sepak bola atau frustrasi sehari-hari, umpatan-umpatan dalam bahasa Spanyol mengalir alami dalam percakapan.

Banyak di antaranya juga berfungsi sebagai julukan penuh kasih sayang, membuktikan bahwa di Meksiko, hinaan pun bisa datang dengan cinta.

7. Jamaika
Orang Jamaika memiliki beberapa kata umpatan paling kreatif dan berirama di dunia.

Campuran bahasa Inggris dan Patois, umpatan mereka seringkali terdengar terlalu keren untuk menyinggung.

Orang Jamaika melontarkan kata-kata mereka dengan penuh gaya saat bermain domino yang buruk atau saat pengemudi lambat di Kingston.

8. Kolombia
Sementara itu, Kolombia mendapat skor 22,6.

Bicara soal pembicara yang bersemangat, Anda pasti tak akan melewatkan orang-orang Kolombia.

Kosakata mereka yang kaya warna sungguh memikat.

Kata-kata umpatan dalam bahasa Spanyol bervariasi di setiap wilayah, tetapi di Kolombia, seringkali dibumbui humor.

Umpatan-umpatan yang ramah dan bercanda memang umum terdengar - terutama saat membahas sepak bola atau lalu lintas.

9. Republik Dominika
Di Republik Dominika, kata-kata mengalir deras, begitu pula umpatan.

Budaya keren negara ini mencakup campuran ungkapan bahasa Spanyol Dominika.

Ungkapan-ungkapan ini cukup umum digunakan saat bercanda atau melampiaskan kekesalan.

Beberapa pilihan kata tak pernah ketinggalan.

10. Mesir
Bangsa Mesir telah menyempurnakan bahasa selama ribuan tahun, dan itu belum termasuk mengumpat.

Bahasa Arab memiliki beberapa hinaan paling kreatif, yang seringkali melibatkan metafora yang rumit.

Dan dengan kemacetan lalu lintas Kairo yang terkenal, tidak mengherankan jika mengumpat praktis menjadi keterampilan bertahan hidup.

Alasan Orang Suka Mengumpat

Dikutip dari laman psychologytoday, terdapat alasan mengapa orang suka mengumpat, seperti berikut:

1. Pereda nyeri

Mengumpat mengaktifkan respons 'lawan atau lari', yang memicu lonjakan adrenalin dan efek analgesik yang sesuai.

Richard Stephens dari Universitas Keele menemukan bahwa orang yang mengumpat mampu menahan tangan mereka di dalam air es dua kali lebih lama.

Namun, hal ini hanya berlaku untuk orang yang mengumpat beberapa kali sehari, bukan 'pengumpat berantai'.

Agaknya, pengumpat berantai menjadi tidak sensitif terhadap umpatan mereka dan tidak lagi terangsang olehnya.

2. Kekuasaan dan kendali

Mengumpat dapat memberi kita rasa kekuasaan dan kendali yang lebih besar atas situasi yang buruk.

Dengan mengumpat, kita menunjukkan, meskipun hanya kepada diri sendiri, bahwa kita bukanlah korban pasif, melainkan berdaya untuk bereaksi dan melawan.

Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri kita, serta memotivasi dan memobilisasi kita untuk mengambil tindakan korektif.

3. Pembalasan tanpa kekerasan

Mengumpat memungkinkan kita membalas orang atau situasi jahat tanpa harus menggunakan kekerasan.

Alih-alih meninju wajah seseorang atau yang lebih buruk, kita menyalurkan dan meredakan amarah kita dengan mengumpat.

Memang, mengumpat juga bisa menyakitkan, tetapi lebih baik beberapa kata tajam daripada belati dingin.

4. Humor

Saat bersama teman-teman, mengumpat bisa menjadi sumber tawa.

Dalam situasi seperti itu, mengumpat merupakan pelepasan dari batasan sosial yang normal atau, seperti bermain-main, meremehkan orang atau situasi yang berpotensi mengancam, dan sampai batas tertentu, juga diri kita sendiri.

Dalam hal ini, mengumpat, dan humor secara umum, dapat membantu memulihkan perspektif terhadap orang atau situasi tertentu.

5. Ikatan sosial dan teman sebaya

Mengumpat dapat menunjukkan bahwa kita termasuk dalam suatu kelompok tertentu, bahwa kita mampu menjadi diri sendiri dan merasa nyaman serta aman bersama anggota kelompok tersebut.

Jika dilakukan dengan benar, mengumpat juga dapat menandakan bahwa kita terbuka, jujur, rendah hati, santai, dan suka bersenang-senang.

6. Ekspresi diri

Mengumpat bisa menjadi cara untuk memberi sinyal bahwa kita sungguh-sungguh bersungguh-sungguh, atau bahwa hal itu sangat penting bagi kita.

Itulah mengapa mengumpat menjadi bagian penting dalam olahraga apa pun.

Mengumpat juga memperluas jangkauan bahasa kita dan membuat kita lebih hidup dan menarik, misalnya, digunakan untuk memberi penekanan atau 'pukulan' pada ucapan kita.

7. Peningkatan kesehatan psikologis dan fisik

Manfaat kesehatan dari mengumpat antara lain melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan endorfin, serta rasa tenang, terkendali, dan sejahtera secara keseluruhan.

Kuncinya adalah melakukannya dengan hati-hati dan tidak marah pada saat yang bersamaan, yang akan sangat buruk bagi Anda - dan juga sangat vulgar.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 10 Negara yang Warganya Suka Mengumpat: AS di Posisi Teratas, Australia Terkenal dengan Bahasa Gaul, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved