Breaking News

Kematian Zara Qairina

“Manusia atau Binatang?” Kemarahan Anwar Ibrahim Atas Kematian Zara Qairina dan Kasus yang Ditutupi

“Apakah kita tidak malu? Sekolah, universitas, institut, rumah sakit. (Masalah) pelecehan, perundungan. Manusia atau binatang?"

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, meluapkan kemarahannya atas maraknya isu rasisme, pelecehan, hingga tuduhan penutup-tutupan pemerintah terkait kematian Zara Qairina Mahathir.  

“Kalau kamu salah, kalau kamu melakukan tindak pidana, saya tidak peduli. Saya tidak peduli anak siapa pun. Kamu berbuat salah, kamu dihukum. Itu cara kami. Itulah yang kami perjuangkan . Inilah Kerajaan Madani ," tegasnya dengan nada marah.

3 Perwira Polisi Diperiksa

Departemen Integritas dan Kepatuhan Standar Kepolisian Malaysia (JIPS) akan memeriksa tiga perwira polisi dalam kasus kematian Zara Qairina.

Ketiga perwira polisi tersebut terlibat dalam penyelidikan awal atas kematian Zara Qairina Mahathir, siswi Kelas Satu Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha, Sabah, Malaysia.

Wakil Inspektur Jenderal Polisi, Ayob Khan Mydin Pitchay mengatakan JIPS telah membuka berkas penyelidikan disiplinterhadap kepala polisi distrik dengan pangkat inspektur.

Kemudian kepala divisi investigasi kriminal distrik dengan pangkat Asisten Inspektur Polisi (ASP), dan petugas investigasi dengan pangkat inspektur.

Ketiganya diduga tidak mematuhi prosedur operasi standar (SOP) saat menyelidiki kasus kematian Zara Qairina.

Petugas JIPS Bukit Aman akan langsung datang ke Sabah dalam beberapa hari ini untuk mengambil keterangan dari ketiga polisi tersebut.

"Penyelidikan ini terkait dengan ketidakpatuhan terhadap SOP penyelidikan kasus Zara Qairina dan pengawasan petugas penyidik," ujarnya.

Ia mengatakan, tindakan tegas akan dilakukan terhadap penyidik dan atasan yang bertanggung jawab apabila terbukti ada ketidakpatuhan terhadap SOP penyidikan.

Sejauh ini, katanya, ketiga perwira tinggi yang terlibat masih menjalankan tugasnya seperti biasa.

Pada Rabu (13/8/2025), Direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman, M Kumar mengumumkan bahwa temuan awal investigasi Propam menemukan adanya unsur ketidakpatuhan terhadap SOP oleh petugas investigasi terkait kematian Zara Qairina.

Siswa Kelas Satu dari sebuah sekolah agama dipastikan meninggal di Rumah Sakit Queen Elizabeth, Kota Kinabalu, Sabah pada tanggal 17 Juli 2025 setelah dirawat di sana sehari sebelumnya.

Dia ditemukan tidak sadarkan diri di saluran pembungan dekat Sekolah Menengah Kebangsaan Agama Tun Datu Mustapha, asrama Papar pada pukul 4 pagi pada 16 Juli 2025.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved