Berita Aceh Singkil

Tradisi Tolak Bala di Aceh Singkil, Ini Pendapat UAS

"Masak ayam, masak gulai, masak ikan ramai-ramai berdoa. Salahkah berdoa kepada Allah minta diselamatkan Singkil dari marabahaya zina dan narkoba.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
PAWAI TOLAK BALA: Warga menggelar zikir tolak bala malam Rabu terakhir bulan Safar sambil berjalan dengan membawa obor di kawasan Dusun Muara Pea, Desa Ketapang Indah, Singkil Utara, Aceh Singkil, Selasa (19/2025) malam. 

"Masak ayam, masak gulai, masak ikan ramai-ramai berdoa. Salahkah berdoa kepada Allah minta diselamatkan Singkil dari marabahaya zina dan narkoba. Salahkan berdoa kepada Allah minta dijauhkan dari bala?," ujar UAS dijawab jemaah tidak.

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Warga Aceh Singkil, menggelar doa tolak bala pada Rabu terakhir bulan Safar dalam kalender Hijriyah, Rabu (20/8/2025). 

Ritual keagamaan itu telah digelar sejak tadi malam dengan membaca surat yasin dalam Al Qur'an serta pawai sambil berzikir keliling kampung. 

Puncaknya doa tolak bala digelar selepas shalat dhuhur, Rabu (20/8/2025).

Kegiatan tersebut digelar di tanah terbuka.

Warga pesisir lazim menggelarnya di pinggir pantai. 

Termasuk di lokasi objek wisata yang ada di pinggir pantai menjadi pilihan. 

Biasanya usai berdoa ditutup dengan kenduri makan bersama yang dibawa dari rumah masing-masing.

Di Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, doa tolak bala rencananya digelar di tanah terbuka samping BUMDes setempat di pinggir Danau Anak Laut. 

Acara digelar mulai pukul 14.00 WIB.

"Kita bersama-sama berkumpul di lokasi samping BUMDes dalam rangka acara berdoa dan berzikir bersama untuk menolak bala/doa tolak bala yang nantinya akan dipimpin oleh Ustad Khalidin," kata Sekdes Gosong Telaga Barat, Jamidan.

Di daerah lain, istilah tolak bala disebut dengan Rabu wekasan dan Rabu habeh pada bulan Safar kalender Hijriah. 

Baca juga: Tradisi Rabu Abeh, Warga Gampong Cot Nagan Raya Pawai Obor

Bagaimana hukum tolak bala? 

Ustadz Abdul Somad (UAS) ketika ceramah di lapangan Meriam Sipoli, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, pada 27 November 2018 mengulas tolak bala. 

Hal itu ketika menjawab pertanyaan hukum tolak bala dari jemaah.

"Apa hukumnya kita melaksanakan tolak bala, sementara kalau di daerah kami orang pergi makan-makan ke pantai. Bahkan ada sebagian orang pergi ke pantai sambil bawa bunga?," kata penanya yang dibacakan UAS.

Mendapat pertanyaan tersebut UAS menjelaskan, bahwa sedekah menolak bala dibolehkan.

Justru bala mau datang tak jadi karena ditolak dengan sedekah dan doa.

"Masak ayam, masak gulai, masak ikan ramai-ramai berdoa. Salahkah berdoa kepada Allah minta diselamatkan Singkil dari marabahaya zina dan narkoba. Salahkan berdoa kepada Allah minta dijauhkan dari bala?," ujar UAS dijawab jemaah tidak.

Menurut UAS yang tidak boleh jika meminta sesuatu kepada selain Allah.

"Yang tak boleh itu hai hantu segala hantu jin tolong-tolong," tandas UAS.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved