Raya Meninggal Cacingan, Bupati Sukabumi Ungkap Kondisi Sang Ibu yang ODGJ

"Jadi memang kedua orang tuanya punya kurang terutama dari sumber daya manusia (SDM) juga dari segi mentalnya memang dia agak terganggu,"

Editor: Nurul Hayati
Ig @rumah_teduh_sahabat_iin
Kisah tragis seorang balita asal Sukabumi bernama Raya mendadak viral dan mengundang perhatian publik usai perutnya dipenuhi ribuan cacing gelang. Bupati Sukabumi ungkap kondisi keluarga Raya. 

Desa Cianaga berjarak sekira 50 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang berada di Kota Pelabuhanratu.

 Saat mengawali pernyatannya, Bupati Sukabumi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Raya.

Baca juga: Kisah Pilu Raya, Balita di Sukabumi Meninggal Usai Tubuh Dipenuhi Cacing, Pengobatan Terkendala BPJS

"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sukabumi pertama menyampaikan bela sungkawa terhadap meninggalnya ananda Raya yang di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi," ujarnya, saat ditemui di Pendopo Sukabumi, Rabu (20/08/2025), dilansir TribunJabar.id.

Ia kemudian menyinggung latar belakang keluarga Raya.

Ibu Raya merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), sedangkan ayahnya mengidap penyakit tuberkulosis atau TBC.

Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi bisa juga menyebar ke orang lain seperti otak, tulang, dan kelenjar getah bening.

 Semasa hidup, Raya dirawat oleh neneknya.

"Jadi memang kedua orang tuanya punya kurang terutama dari sumber daya manusia (SDM) juga dari segi mentalnya memang dia agak terganggu," ucapnya. 

Menurut Asep, kondisi mental orang tua bocah itu akhirnya berdampak buruk pada perkembangan Raya.

Baca juga: Kisah Raya Bocah Sukabumi Bikin Heboh Medsos, Meninggal Usai Cacingan, Apa Itu Penyakit Askariasis?

Ia menyebut ada pola asuh yang salah yang menjadi penyebab Raya mengalami kondisi tersebut.

"Jadi intinya pola asuh yang salah, sehingga anak telantarkan, mungkin anak main di mana saja. Termasuk apa yang cerita di medsos," sebutnya.

Ia pun tak mau disalahkan. Asep juga menepis pihaknya kecolongan dalam kasus balita Raya.

 Asep mengaku pihaknya tak tinggal diam.

Ada upaya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada balita itu.

"Saya langsung ketemu dengan neneknya cerita itu. Bahwa kita tidak diam, bahkan itu masih saudaranya kepala desa, termasuk kepala desanya punya bidan juga di sana. Jadi itu tidak dibiarkan, hadir di sana," bebernya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved