Program Daurah Arabiyah, UIN Ar-Raniry Hadirkan Dosen Tamu dari UEA

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pusat Bahasa (Language Development Center/LDC) UIN Ar-Raniry Banda Aceh menghadirkan dosen tamu asal Uni Emirat Arab, Syekh Abdullah dalam program Daurah Arabiyah yang berlangsung selama sebulan penuh.

Penutupan kegiatan digelar di Aula Lantai III Gedung Rektorat Biro UIN Ar-Raniry, Kamis (14/8/2025). 

Pada kesempatan itu, Syekh Abdullah menyerahkan hadiah kepada 11 peserta terbaik.

Acara turut dihadiri Direktur LDC UIN Ar-Raniry, Teuku Murdhani PhD, serta Ketua Tim Kerja Sama UEA–UIN Ar-Raniry, Muqni Affan.

“Bahasa Arab bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga pintu gerbang memahami ajaran Islam, ilmu pengetahuan, dan hubungan antarbangsa,” kata Syekh Abdullah.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg menegaskan, menghadirkan dosen tamu dari Timur Tengah merupakan langkah strategis kampus untuk memperkuat kompetensi bahasa sekaligus memperluas jejaring akademik internasional.

“Kami ingin mahasiswa dan dosen tidak hanya mahir berbahasa asing, tetapi juga memiliki akses langsung pada sumber ilmu dan budaya dunia Islam,” ujarnya di kampus tersebut, Kamis (21/8/2025).

Program Daurah Arabiyah kali ini diikuti 120 peserta, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum.

Selama 22 hari, mereka mendapatkan pembelajaran intensif meliputi percakapan sehari-hari, penguasaan kosakata, hingga pemahaman budaya Arab. Selain Syekh Abdullah, UIN Ar-Raniry juga menghadirkan Syekh Fadi Raslan dan Syekh Abdullah Asad Al-Memari sebagai dosen tamu.

Kehadiran mereka diharapkan memperkuat kualitas pembelajaran bahasa sekaligus memperluas jaringan akademik internasional kampus.

Direktur LDC UIN Ar-Raniry, Teuku Murdhani PhD menambahkan, Daurah Arabiyah dengan penutur asli (native speaker) memberi pengalaman berbeda bagi peserta.

“Pembelajaran juga mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI), sehingga lebih sesuai dengan karakter generasi muda Aceh. Program ini difasilitasi Uni Emirat Arab melalui Masjid Syekh Zayed Solo,” pungkasnya.(*)