Berita Banda Aceh

Singapura Tawarkan Teknologi Pengelolaan Limbah untuk Aceh

Wali Nanggroe juga menyebut bahwa teknologi itu membuat air hasil olahan menjadi bersih dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Safriadi Syahbuddin
HUMAS WALI NANGGROE ACEH
WALI NANGGROE - Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, saat malakukan pertemuan dengan Wali Kota Distrik Tenggara Singapura, Mohd Fahmi Bin Aliman, di Meuligoe Wali Nanggroe, Kamis (21/8/2025) malam.  

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemerintah Aceh mendapat tawaran kerja sama dari Pemerintah Singapura terkait teknologi pengelolaan limbah.

Tawaran tersebut disampaikan oleh Wali Kota Distrik Tenggara Singapura, Mohd Fahmi Bin Aliman, dalam pertemuan dengan Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe, Kamis (21/8/2025) malam. 

Dalam pertemuan tersebut, awalnya pihak Singapura mempresentasikan teknologi pengolahan limbah yang dinilai mampu menangani persoalan lingkungan secara lebih efektif.

“Pertemuan tadi bagus sekali. Ada beberapa investor yang hadir, dan yang paling menarik adalah teknologi yang ditawarkan,” kata Malik Mahmud. 

Wali Nanggroe juga menyebut bahwa teknologi itu membuat air hasil olahan menjadi bersih dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Bahkan residu dari limbah pun masih bisa dimanfaatkan. 

“Saya menilai teknologi ini bagus dan praktis untuk dipertimbangkan di Aceh,” ujarnya. 

Baca juga: 20 Tahun Damai, Wali Nanggroe Soroti Kemunduran Aceh di Banyak Aspek

Lebih lanjut, Malik Mahmud menjelaskan, teknologi tersebut tidak membutuhkan lahan yang luas.

Sistem utama hanya memerlukan ruang sekitar 12 kaki persegi, bahkan tersedia versi skala kecil yang lebih praktis serta dapat digerakkan secara mobile.

“Aceh masih dalam kondisi lingkungan yang relatif baik, tetapi mulai terjadi polusi. Sebelum masalah ini menjadi parah, kita harus bertindak sejak dini. Saya sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar mengambil kesempatan ini,” jelasnya. 

Sementara itu, Sekretaris DLHK Aceh, Jul Rahmady, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut membahas solusi konkret terhadap persoalan sampah di Aceh.

Menurutnya, selama ini masalah utama Aceh ada di sampah, terutama di TPA yang tidak tertangani dengan baik. Pemilahan sampah belum berjalan maksimal, sehingga volumenya bisa mencapai ratusan ton per hari.

“Pihak Singapura menawarkan mesin pengolahan limbah yang sudah terbukti berhasil di sana, baik untuk limbah cair, padat, industri, hingga B3,” ujarnya.

Baca juga: Viral Gaji DPR RI Mencapai Rp100 Juta, Ini Perbandingan dengan Gaji DPR Malaysia dan Singapura

Menurut Jul, DLHK Aceh menanggapi positif tawaran ini karena sejalan dengan arahan Wali Nanggroe untuk mencari solusi persoalan limbah di Aceh

Diketahui, dalam pertemuan itu, Wali Kota Distrik Tenggara Singapura datang bersama rombongan dan didampingi ahli pengolahan limbah berpengalaman dari Negeri Singa tersebut.

Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh didampingi Staf Khusus Dr. Muhammad Raviq dan Dr. Rustam Effendi, Majelis Tuha Peut Prof Syahrizal Abbas, serta Khatibul Wali Abdullah Hasbullah. Dari Pemerintah Aceh, turut hadir Sekretaris DLHK Aceh, Jul Rahmady, bersama Staf PSLB3.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved