Berita Nagan Raya

Sudah 2 Tahun Pakai Rakit, Warga Minta PT BEL Bantu Bangun Jembatan Gantung Alue Buloh Nagan Raya

Selama hampir 2 tahun terakhir ini, penduduk Alue Buloh dan desa tetangga Krueng Mangkon, harus menaiki rakit penyeberangan menuju pusat kecamatan....

|
Penulis: Rizwan | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS/DOK WARGA
Warga dilayani dengan rakit di Alue Buloh, Seunagan, Nagan Raya. 

Selama hampir 2 tahun terakhir ini, penduduk Alue Buloh dan desa tetangga Krueng Mangkon, harus menaiki rakit penyeberangan menuju pusat kecamatan dan pusat kabupaten di Nagan Raya.

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Masyarakat Alue Buloh, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya berharap PT Bara Energi Lestari (BEL) agar membantu membangun jembatan gantung di Alue Buloh, kecamatan setempat.

Pasalnya, jembatan rangka baja yang melintasi Krueng Nagan di desa itu, sudah 2 tahun ambruk diterjang banjir besar atau pada 17 Oktober 2023 silam.

Selama hampir 2 tahun terakhir ini, penduduk Alue Buloh dan desa tetangga Krueng Mangkon, harus menaiki rakit penyeberangan menuju pusat kecamatan dan pusat kabupaten di Nagan Raya.

Kondisi ini sangat dikeluhkan, anak-anak sekolah dari 2 desa tersebut sering terganggu saat ke sekolah karena harus naik rakit dan dikeluhkan saat debit air tinggi.

Selain warga setempat, selama ini warga Nagan Raya yang bekerja di PT BEL juga terpaksa naik rakit menuju lokasi kerja. 

Hal itu disampaikan Keuchik Alue Buloh, M Nazir kepada Serambinews.com, Minggu (24/8/2025).

"Kami berharap PT BEL bisa membantu membangun jembatan gantung yang bisa dilintasi kendaraan sepeda motor di desa kami," ujar Nazir yang dikenal Keuchik Panjang.

Menurut Keuchik Panjang, Desa Alue Buloh masuk wilayah ring 1 PT BEL yang seharusnya mendapat perhatian lebih dalam berbagai sektor, seperti harapan penduduk agar dibantu dibangun jembatan gantung.

Baca juga: Melihat Jembatan Terpanjang di Aceh Dicat Warna Adat Singkil

Sebab, kata Keuchik Panjang, Pemkab Nagan Raya juga sudah mengusulkan ke pusat, terkait harapan dibangun jembatan permanen berjumlah Rp 40 miliar lebih.

Namun, sejauh ini belum ada kejelasan kapan akan direalisasikan dan tentu akan butuh waktu yang sangat lama.

"Dengan dibangun jembatan gantung yang sementara waktu, tentu bisa langsung bisa digunakan oleh penduduk Alue Buloh sebagai sarana ke pusat kecamatan terutama malam hari, atau membawa orang sakit pada malam hari," katanya.

Selama ini, kata Keuchik Pajang, sangat dikeluhkan anak-anak dari Alue Buloh dan Krueng Mangkom saat mereka ke SMP dan SMA di seberang sungai yang harus menyeberang sungai.

Kondisi ini sudah berlangsung 2 tahun terakhir sejak jembatan rangka baja ambruk, sebab yang ada di Alue Buloh hanya SD.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved