Berita Sabang
Isu Ambalat tak Hambat Wisatawan Malaysia ke Sabang, Begini Faktanya
“Yang jadi masalah biasanya tiket pesawat terlalu mahal, itu alasan utama kenapa ada grup batal datang,” ujar Aduntea, Minggu (24/8/2025).
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG – Isu sengketa Ambalat yang sempat memanas antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia, ternyata tidak memengaruhi minat wisatawan asal negeri jiran itu untuk berlibur ke Sabang, Provinsi Aceh.
Wisatawan Malaysia tetap menjadikan Sabang sebagai salah satu destinasi favorit mereka.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Aceh, Syahrizal atau akrab disapa Aduntea.
Menurut dia, isu geopolitik tidak pernah menjadi alasan pembatalan perjalanan ke Sabang.
Faktor utama yang kerap menjadi kendala justru hal teknis, seperti harga tiket pesawat yang melonjak hingga di luar jangkauan paket perjalanan.
Baca juga: Wisatawan Malaysia Terkesan dengan Aceh Ramadhan Festival
“Kalau ada pembatalan, bukan karena Ambalat. Mereka tidak peduli soal politik,” terangnya.
“Yang jadi masalah biasanya tiket pesawat terlalu mahal, itu alasan utama kenapa ada grup batal datang,” ujar Aduntea, Minggu (24/8/2025).
Ia menambahkan, wisatawan Malaysia selama ini menjadi kelompok turis mancanegara dengan jumlah kunjungan terbanyak ke Aceh, termasuk ke Sabang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh juga menunjukkan, bahwa turis Malaysia secara konsisten mendominasi kunjungan wisatawan asing setiap bulannya.
Hal ini mencerminkan kedekatan geografis sekaligus hubungan budaya yang kuat antara Aceh dan Malaysia.
Baca juga: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Optimalkan Penerbangan Internasional Wisatawan Malaysia
Aduntea menjelaskan, wisatawan Malaysia yang datang ke Sabang biasanya berjumlah 10 orang dalam grup kecil, hingga 30 orang dalam rombongan besar.
Pada kunjungan pertama, mereka umumnya hanya menginap satu malam di Sabang karena sebagian besar waktu paket perjalanan 4 hari 3 malam dihabiskan di Banda Aceh.
Namun, tren berbeda terlihat pada wisatawan yang sudah pernah berkunjung sebelumnya.
“Kalau rombongan keluarga atau yang sudah pernah datang, biasanya mereka menginap lebih lama di Sabang, bahkan sampai tiga malam,” beber dia.
“Tapi kalau kunjungan pertama kali, biasanya hanya semalam,” tambah Aduntea.
Baca juga: Wisatawan Malaysia Tewas saat Diving di Perairan Sabang, Diduga Akibat Dekompresi, Ini Kronologisnya
Tren kunjungan wisatawan Malaysia diperkirakan meningkat kembali pada musim libur sekolah di Malaysia, yaitu pada 12–19 September mendatang.
Bahkan sebelum periode tersebut, beberapa grup sudah melakukan pemesanan paket perjalanan untuk akhir Agustus hingga awal September.
Kondisi ini diyakini akan berdampak positif terhadap tingkat hunian hotel, perputaran ekonomi UMKM, hingga jasa transportasi dan kuliner di Sabang.
Selain pesona alam bawah lautnya, daya tarik Sabang bagi wisatawan Malaysia juga didukung faktor lain.
Seperti kesamaan budaya, penerapan syariat Islam yang kental, serta ketersediaan kuliner halal yang melimpah.
Baca juga: VIDEO - Sengketa Ambalat dengan Indonesia, Malaysia Tak Ingin Berperang dengan Indonesia?
“Biasanya mereka tertarik pada wisata religi dan sejarah,” ungkapnya.
“Destinasi seperti Tugu Nol Kilometer, Benteng Jepang, Pulau Rubiah, hingga Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh selalu masuk dalam agenda perjalanan mereka,” tutup dia.(*)
Wisatawan
wisatawan Malaysia
Kunjungan Wisatawan ke Sabang
Ambalat
Sabang
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Cek Jadwal dan Tarif Kapal Ferry Rute Banda Aceh–Sabang untuk Esok Hari |
![]() |
---|
Laut Sabang Diprediksi Relatif Aman Esok Hari, BMKG Tetap Imbau Waspada Gelombang dan Pasang Naik |
![]() |
---|
Polres Sabang Amankan 5 Motor Balap Liar di Area Sabang Fair |
![]() |
---|
Pemko Sabang Usulkan 794 Tenaga Non ASN Menjadi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Wali Kota Sabang Zulkifli Silaturahmi ke Markas Danlanal Sabang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.