Kesehatan
Obesitas Bisa Hambat Kehamilan, dr Boyke Ingatkan Ibu untuk Jaga Berat Badan Ideal
dr Boyke mengingatkan bahwa kehamilan ibarat sebuah maraton yang membutuhkan persiapan fisik dan mental.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Banyak pasangan mendambakan momongan setelah menikah. Namun, menurut pakar kesehatan reproduksi dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, tidak semua wanita bisa langsung hamil meski rutin berhubungan.
Salah satu faktor yang sering tidak disadari adalah kondisi tubuh sebelum kehamilan, khususnya masalah obesitas.
dr Boyke mengingatkan bahwa kehamilan ibarat sebuah maraton yang membutuhkan persiapan fisik dan mental.
“Kalau tubuh ibu tidak fit sejak awal, risikonya banyak. Salah satunya pada ibu dengan obesitas, yang justru bisa menghambat kehamilan,” jelasnya dikutip dari kanal YouTube Kacamata dr Boyke, Rabu (27/8/2025).
Menurut dr Boyke, berat badan berlebih berdampak langsung pada hormon reproduksi wanita.
Kelebihan lemak tubuh bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur dan gangguan ovulasi. Kondisi ini tentu menyulitkan pasangan untuk menentukan masa subur.
Baca juga: dr Boyke Ungkap Tips Menjaga Kebersihan Organ Intim Pasca Melahirkan agar Terhindar dari Infeksi
“Kalau obesitas, peluang hamil bisa berkurang karena sel telur jadi jarang matang. Akibatnya, meski berhubungan rutin, tetap sulit berhasil,” terang dr Boyke.
Selain itu, obesitas juga meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi yang bisa berbahaya saat hamil.
“Jadi sebelum program hamil, penting sekali ibu menurunkan berat badan ke kondisi ideal,” tambahnya.
Tak hanya calon ibu, dr Boyke juga menekankan bahwa suami wajib ikut menjaga kesehatan.
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, begadang, dan konsumsi alkohol bisa menurunkan kualitas sperma.
“Kalau istrinya sudah siap tapi suami masih merokok atau kurang tidur, kualitas spermanya jelek, ya sama saja. Kehamilan butuh kerja sama dua pihak,” tegasnya.
Baca juga: Cara Hitung Masa Subur untuk Program Hamil, dr Boyke Kasih Rumusnya
Tips Menjaga Berat Badan Ideal
dr Boyke memberikan beberapa tips sederhana bagi pasangan yang ingin segera memiliki anak:
Konsumsi makanan bergizi seimbang, dengan porsi cukup protein, sayuran, dan buah.
Kurangi karbohidrat berlebihan dan gorengan yang bisa memicu penumpukan lemak.
Rutin olahraga ringan, minimal 30 menit sehari seperti jalan kaki atau senam.
Tidur cukup dan teratur, karena kualitas tidur memengaruhi metabolisme tubuh.
Hindari stres berlebihan, sebab stres bisa mengganggu siklus hormon.
Baca juga: Protein Tinggi dari Ikan Gabus Bantu Ibu Hamil dan Pasca Operasi Caesar, Ini Kata dr Boyke
Lebih lanjut, dr Boyke menekankan bahwa persiapan kehamilan tidak boleh dianggap sepele.
Dengan tubuh sehat dan berat badan ideal, peluang hamil akan lebih besar, sekaligus menurunkan risiko komplikasi saat masa kehamilan maupun persalinan.
“Kehamilan bukan hanya soal ingin punya anak, tapi bagaimana mempersiapkan generasi sehat sejak dalam kandungan. Itu semua dimulai dari kondisi tubuh ibu dan ayah yang fit,” pungkasnya.
Cara Hitung Masa Subur untuk Program Hamil, dr Boyke Kasih Rumusnya
Bagi pasangan suami istri yang tengah menjalani program hamil, memahami masa subur wanita menjadi kunci penting untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Dokter spesialis kandungan, dr Boyke Dian Nugraha, menjelaskan secara sederhana bagaimana cara menghitung masa subur dengan rumus yang bisa dipraktikkan setiap bulan.
Menurut dr Boyke, masa subur adalah periode ketika sel telur wanita sudah matang dan siap dibuahi.
Hubungan intim yang dilakukan pada waktu ini akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk terjadinya pembuahan.
“Kalau pasangan ingin cepat hamil, rahasianya bukan hanya berhubungan rutin, tapi harus tahu dulu kapan masa suburnya. Ini bisa dihitung dengan mudah,” jelas dr Boyke dikutip Serambinews.com dari YouTube Kacamata dr Boyke, Sabtu (23/8/2025).
dr Boyke menerangkan, masa subur wanita dapat diprediksi dengan menghitung siklus menstruasi bulanan. Umumnya, ovulasi atau pelepasan sel telur terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya.
“Misalnya, siklus menstruasi seorang wanita 28 hari. Maka masa suburnya ada di hari ke-12 sampai hari ke-16 setelah hari pertama haid. Itu adalah waktu terbaik untuk berhubungan,” kata dr Boyke.
Jika siklus menstruasi lebih panjang atau lebih pendek, rumus ini tetap bisa digunakan. Tinggal disesuaikan dengan panjang siklus masing-masing.
“Kalau siklusnya 30 hari, maka ovulasi sekitar hari ke-16. Jadi masa subur ada di sekitar hari ke-14 sampai 18. Intinya, hitung 14 hari mundur dari jadwal haid berikutnya, itulah perkiraan masa subur,” tambahnya.
dr Boyke menekankan, setiap wanita memiliki pola siklus yang bisa berbeda.
Ada yang teratur, ada pula yang cenderung berubah-ubah. Karena itu, penting bagi wanita untuk mencatat siklus haidnya secara rutin.
“Kalau siklusnya teratur, perhitungannya gampang. Kalau tidak teratur, memang perlu sedikit usaha lebih, misalnya dengan mencatat beberapa bulan, atau menggunakan alat tes ovulasi,” ujarnya.
Selain itu, tanda-tanda tubuh juga bisa menjadi petunjuk masa subur. Misalnya, keluarnya lendir serviks yang lebih licin dan bening, serta peningkatan suhu basal tubuh.
Dengan mengetahui masa subur, pasangan bisa lebih tepat waktu dalam merencanakan hubungan intim. Hal ini akan meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.
“Jadi, kalau ingin cepat hamil, jangan asal sering berhubungan. Fokuslah pada masa suburnya. Di situlah kemungkinan hamil lebih besar,” pesan dr Boyke.
Ia juga mengingatkan, menjaga pola hidup sehat, nutrisi, serta kondisi psikologis yang baik turut berperan penting dalam keberhasilan program hamil.
“Program hamil itu bukan hanya soal perhitungan hari. Suami istri harus sama-sama siap secara fisik dan mental. Jangan lupa juga untuk tetap rileks dan saling mendukung,” tutup dr Boyke. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
8 Manfaat Minum Air Kayu Manis, Bagus untuk Kesehatan Wanita |
![]() |
---|
Bahan Makanan yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Bantu Menjaga Gula Darah Stabil |
![]() |
---|
6 Menu Diet Sehat Tinggi Protein untuk Pertumbuhan Otot Anak, Penting Selama Masa Tumbuh Kembang |
![]() |
---|
BANYAK YANG KELIRU! dr Zaidul Akbar Beberkan Organ Paling Penting, Ternyata Bukan Otak atau Jantung |
![]() |
---|
Teh dan Kopi Panas Ternyata Jadi Minuman yang Tinggi Kandungan Mikroplastik, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.