Berita Banda Aceh

Satpol PP dan WH Banda Aceh Kembali Jaring ASN di Warkop

Mohd Nanda Rahmana SSTP MSi, menjelaskan, para ASN yang berasal dari dua dinas ini terjaring di dua warkop berbeda kawasan

Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
RAZIA ASN - Petugas Satpol PP dan WH Aceh saat merazia sejumlah ASN nongkrong ketika jam kerja di salah satu Warkop kawasan Jalan Sudirman, Banda Aceh, Selasa (26/8/2025). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 9 aparatur sipil negara (ASN) kembali terjaring razia saat sedang nongkrong di warung kopi (warkop) saat jam bekerja. Mereka yang terjaring razia langsung dibawa petugas ke Mako Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh (Satpol PP dan WH) Aceh, Banda Aceh, Selasa (26/8/2025).

Kepala Satpol PP dan WH Aceh Jalaluddin SH MM melalui Kasi Humas, Mohd Nanda Rahmana SSTP MSi, menjelaskan, para ASN yang berasal dari dua dinas ini terjaring di dua warkop berbeda kawasan Kecamatan Kuta Alam dan Syiah Kuala, Banda Aceh. “Sedikitnya sembilam ASN sedang duduk santai di warung kopi pada jam kerja kantor. Mereka diberikan pembinaan di Mako Satpol PP,” jelasnya.

Sehari sebelumnya, petugas juga menjaring 17 ASN saat sedang nongkrong di warkop saat jam bekerja di enam titik, kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.

Nanda mengingatkan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota untuk senantiasa menjaga kedisiplinan dan etos kerja selama jam dinas. Salah satu bentuk kedisiplinan tersebut adalah dengan tetap berada di tempat tugas masing-masing dan tidak meninggalkan lokasi kerja tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sebelum jam kerja berakhir. “Hal ini penting untuk mendukung kinerja pemerintahan yang efektif dan optimal dalam melayani masyarakat,” ucapnya.

Pihaknya menyoroti adanya fenomena sebagian ASN yang masih sering menghabiskan waktu dengan nongkrong atau berada di warung-warung kopi pada saat jam kerja berlangsung. Aktivitas ini sangat mengganggu produktivitas, citra institusi pemerintah, dan yang paling utama, menghambat pelayanan kepada publik. “Setiap menit yang seharusnya digunakan untuk bekerja justru terbuang percuma, yang pada akhirnya merugikan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kita,” ujarnaya.(rn)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved