Opini

Tamu Allah

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

 Pengetahuan sejati
Kemudian, wukuf di Arafah, tempat untuk menemukan ma‘rifah pengetahuan sejati tentang jati dirinya, akhir perjalanan hidupnya, serta di sana pula ia menyadari langkah-langkahnya selama ini. Wukuf juga menggambarkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, jangan tumbuhkan sifat eksklusif dan senioritas, tetapi berbaur dan menyatu dengan masyarakat sekitar, saling bertegur-sapa dan menghargai.

Haji mabrur ditandai dengan berbekasnya makna simbol-simbol amalan yang dilaksanakan di Tanah Suci, sehingga makna-makna tersebut terwujud dalam bentuk sikap dan tingkah laku sehari-hari. Apakah sekembalinya dari Tanah Suci, masih ada keangkuhan di dalam jiwa? Masih terasa adanya perbedaan derajat kemanusiaan? Masih ingin menang sendiri dan menindas orang lain?

Menangis mengingat dosa hanya dilakukan pada saat berada di Tanah Suci. Tak lama setelah kembali ke negeri sendiri, kembali tertawa-tawa sembari mengerjakan dosa lagi. Kalau ritual ibadah haji tidak membekas dalam diri kita berarti kita masih mengenakan pakaian biasa. Semoga setiap diri kita berusaha mengikis penyakit-penyakit yang bisa menggerogoti ibadah haji. Wallahu a‘lam.

* Dr. H. Agustin Hanafi, M.A., Ketua Prodi Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh. Email: agustinhanafi77@yahoo.com

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |

Berita Terkini