PA Konfrontir Abdullah Saleh

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI asal Aceh, Tagore Abubakar (kanan) bersama anggota DPR Aceh, Abdullah Saleh (kiri) mengangkat tangan sebagai wujud mendukung pemekaran provinsi Aceh menjadi Provinsi Aceh Leuser Antara Barat Selatan (Alabas) dalam kegiatan Duek Pakat Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat Barat Selatan di Lapangan Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat, Minggu (8/2) sore.SERAMBI/TEUKU DEDI ISKANDAR

* Bantah Pernyataan Siap Dipecat

BANDA ACEH - Anggota DPRA yang juga politikus Partai Aceh (PA), Abdullah Saleh SH, mengatakan bahwa Selasa kemarin ia dipanggil partainya untuk menghadiri rapat tertutup di Banda Aceh antara dirinya dengan sejumlah pimpinan PA.

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Dewan Pimpinan Aceh (DPA) PA, Abu Razak, itu Abdullah Saleh dikonfrontir tentang statement “Saya siap dipecat” yang disebut-sebut dia sampaikan dalam orasi politiknya saat duek pakat para pendukung pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara Barat Selatan (Alabas) di Meulaboh, Aceh Barat, Minggu (7/2).

Menurutnya kepada Serambi di Banda Aceh tadi malam, saat berbicara di hadapan masyarakat yang hadir dalam acara duek pakat itu ia hanya berorasi seperti biasa dan tidak menyebutkan bahwa siap dipecat partainya demi memperjuangkan Provinsi Alabas.

“Saya diminta penjelasan dan sudah saya sampaikan kronologisnya. Jadi, keputusan rapat PA, saya diminta menyampaikan klarifikasi saya ke media terkait statement itu. Ya, itu saja,” ujar Abdullah Saleh.

Kepada Serambi, Abdullah Saleh mempertegas bahwa ia tidak pernah menyampaikan siap dipecat dari PA maupun DPRA demi mendukung pemekaran Provinsi Alabas.

“Saat berbicara di hadapan masyarakat yang menghadiri acara duek pakat Minggu lalu di Meulaboh, saya hanya berorasi seperti biasa. Dalam orasi itu saya hanya menyampaikan bahwa secara pribadi saya siap mendukung pemekaran Alabas. Namun, secara partai itu ada mekanismenya setiap pengambilan kebijakan politik, begitu juga dengan DPRA,” kata Abdulah Saleh.

Mantan advokat ini juga menyebutkan bahwa ia sempat diwawancarai sejumlah wartawan seusai duek pakat tersebut. Ia mengaku, saat diwawancarai ada mendengar wartawan bertanya bagaimana jika nanti partai mengambil sikap untuk memecatnya karena memberi dukungan terhadap pemekaran Alabas. “Saya mendengar ada yang bertanya seperti itu, tapi saya hanya jawab biasa saja, ‘Oh itu tidak, tidak seperti itu.’ Begitu saja saya menjawabnya,” kata mantan politisi PPP ini.

Meski isu tentang bersedia dipecat itu merebak dalam dua hari terakhir dan sudah dibantahnya, tapi Abdullah Saleh tetap memperteguh komitmennya tentang dukungan untuk pemekaran Provinsi Alabas. Secara pribadi ia tetap akan mendukung Alabas. Namun, lagi-lagi ia jelaskan bahwa dukungan itu tidak diberikan secara partai atau secara institusinya di DPRA saat ini. “Yang jelas, saya memberikan dukungan ini secara pribadi. Kenapa saya mendukungnya? Ya, karena saya putra daerah, saya putra dari barat selatan Aceh,” kata Abdullah Saleh.

Ia tak menampik bahwa saat ini keinginan masyarakat kawasan barat selatan untuk memekarkan diri dari Aceh karena permasalahan ekonomi, pembangunan, dan kesejahteraan.

Saat ini, lanjutnya, otoritas pengendalian kebijakan pembangunan di Aceh ada pada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. “Nah, Gubernur dan Wakil Gubernur kita kan orang sebelah timur, mungkin saja perhatian ke sana agak kurang. Jadi, wajar masyarakat di barat selatan seperti merasa termarginalkan dalam pembangunan, ekonomi, dan sebagainya,” kata Abdullah Saleh.

Sebelumnya, pada Minggu (7/2) lalu, Anggota DPRA dari PA, Abdullah Saleh, dalam sambutannya di hadapan masyarakat menyatakan siap dipecat dari partainya dan DPRA demi memberi dukungannya untuk pemekaran Provinsi Alabas.

“Secara pribadi saya mengatakan mendukung penuh terhadap pemekaran Provinsi Alabas demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat barat selatan dan tengah Aceh,” katanya.

Menurutnya, sebagai wakil rakyat dirinya sudah seharusnya mendukung apa yang menjadi aspirasi masyarakat daerah pemenangannya tersebut. Ia juga mengakui, apa yang menjadi ganjalan masyarakat daerah barat selatan serta tengah tenggara Aceh tersebut ia janjikan akan disampaikan ke DPRA, termasuk ke PA.

Ia berharap, DPRA juga memberikan dukungan penuh terhadap pemekaran Provinsi Alabas, sehingga kesejahteraan masyarakat wilayah ini benar-benar terwujud.

“Saya siap dipecat jika nantinya saya dianggap salah karena telah memberikan dukungan terhadap pemekaran provinsi ini,” ujarnya. Tapi, pernyataan itulah yang kemudian dibantah Abdullah Saleh saat dikonfirmasi Serambi di Banda Aceh tadi malam. (dan/edi)

Berita Terkini