Kemunculan koin emas di Gampong Pande ini, bukti nyata bahwa kawasan ini memang bekas sejarah berkelas dunia.
Penemuan koin ini mengungkap adanya mata uang kerajaan yang memiliki hubungan kuat dengan beberapa kerajaan masyur di dunia.
Kurator benda kuno, seni dan bersejarah Tgk H Harun Keuchiek Leumik dalam tulisannya "Mata Uang Emas Kerajaan Aceh".
Menyebutkan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 300 keping koin dirham emas tersebut.
Ditemukan bukti bahwa koin ini dikeluarkan pada masa pemerintahan lima orang Sultan yang memerintah Kerajaan Aceh Darussalam sebelum abad ke-16, termasuk adanya koin emas dari Dinasti Ottoman Turki.
Baca: Tinja Kok Dibuang ke Kawasan Situs Sejarah, Keterlaluan!
Belum terlambat untuk menyelamatkan kawasan ini dari tangan-tangan kotor atas nama pembangunan.
Meski kita kecewa, bahwa proses ini tentu sudah berlangsung lama dan tentu melibatkan para ahli saat penentuan lokasi pembuangan limbah di kawasan ini.
Sekarang semua ribut? sementara proses itu sudah berlangsung sejak lama.
Tapi sudahlah, kita menanti Pak Wali Kota Banda Aceh, yang kecipratan masalah hari ini—proyek itu sudah berlangsung sejak kota ini berlaqab Madani--untuk mengambil langkah bijak agar tempat pembuangan limbah di kawasan situs sejarah tersebut ditinjau ulang.
Baca: VIDEO: Liputan Khusus, Proyek Tinja di Makam Ulama
Jangan sampai warga Kota Banda Gemilang menjadi manusia yang tidak tahu diri akan sejarah dari mana ianya bermula.
Kawasan itu sudah berbaik hati ‘memberi’ koin emas sumber rezeki berlimpah empat tahun lalu, kenapa kini tega membalas ‘kekeramatan’nya itu dengan siraman air limbah dan kolam tinja ke makam para ulama. Terlalu! [ARIF RAMDAN, Redaktur Sosial Media, Harian Serambi Indonesia]