4. Hanya Satu Orang yang Selamat
Dari 11 orang awak kapal dan beberapa warga yang berada di atas kapal ketika tsunami terjadi, hanya satu orang yang berhasil selamat.
Menurut cerita seorang yang selamat tersebut, saat tsunami menghempas kapal, ia tengah tertidur.
Ia baru sadar ketika kapal sudah terombang-ambing dibawa gelombang hingga terdampar di tengah pemukiman penduduk Desa Punge Blang Cut.
Selain satu orang awak kapal tersebut, semuanya hilang dihempas gelombang.
Ada yang mengatakan mereka turun dari kapal setelah mengetahui air laut surut 1,5 kilometer ke tengah laut Ulee Lheue setelah gempa 8,9 richter mengguncang Aceh pada Minggu 26 Desember 2004.
5. Masih Ada Korban di Bawah Kapal
Sampai akhirnya kapal ini bertengger di tengah pemukiman penduduk, diduga masih ada sejumlah korban tsunami yang terhimpit di bawah.
Mereka syahid dan terkubur di bawah kapal karena bobot kapal yang berat tidak mungkin dipindahkan untuk mengevakuasi korban ketika itu.
6. Menjadi Monumen Tsunami
Setelah 13 tahun bencana tsunami berlalu, kini kapal PLTD Apung menjadi salah satu objek wisata di Kota Banda Aceh dan menjadi monumen peringatan tsunami Aceh.
Di sekitar kapal telah dibangun taman edukasi yang dilengkapi informasi dan foto mengenai tsunami Aceh 2004.
7. Ikon Taman Edukasi Tsunami
Di dekat kapal PLTD Apung, pengunjung sekarang bisa berjalan-jalan di Taman Edukasi Tsunami, yang dibangun tidak terlalu jauh dari bangkai kapal.
Di atas atas kapal juga ada satu teropong bagi pengunjung yang ingin melihat pemandangan Kota Banda Aceh dari atas ketinggian kapal.
8. Disulap Menjadi Museum
Saat ini isi dalam kapal PLTD Apung sudah disulap menjadi wahana edukasi.
Setiap pengunjung dapat melihat video dan membaca tentang seluk beluk kapal dan penyebab terjadinya tsunami.
Interior kapal juga dirancang senyaman mungkin sehingga pengunjung seolah merasa berada dalam satu ruang museum. (*)