Iran Ancam Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat Dengan Rudal Jika Jatuhkan Sanksi Baru
Trump kemudian memberi Kongres waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan memperbarui sanksi ekonomi terhadap Teheran, atau tidak
SERAMBINEWS.COM - Komandan Garda Revolusi Iran memperingatkan pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah berisiko terkena serangan peluru kendali Iran.
Jika AS berani menerapkan sanksi baru terhadap Teheran.
Dalam beberapa hari mendatang, Presiden Donald Trump berencana menyatakan Iran tidak mematuhi kesepakatan internasional.
Kesepakatan itu yang ditandatangani pada 2015, untuk membatasi senjata nuklirnya.
Namun, Trump kemudian memberi Kongres waktu 60 hari.
Untuk memutuskan apakah akan memperbarui sanksi ekonomi terhadap Teheran, atau tidak.
Baca: Seorang Wanita di India Tewas Dicekik dan Dibakar Setelah Menolak Dilamar

Namun, media pemerintah Iran mengutip Komandan Garda Mohammad Ali Jafari, Minggu (8/10/2017).
Menyatakan, jika sanksi baru diterapkan, AS harus memindahkan basisnya di luar jangkauan rudal Iran, hingga sejauh 2.000 kilometer.
Pangkalan militer AS diketahui berlokasi di Bahrain, Irak, Oman, dan Afganistan, semua berjarak 500 kilometer dari perbatasan Iran.

Jafari menolak bernegosiasi dengan AS mengenai masalah regional.
Ia mengatakan, jika AS menganggap Garda Revolusi sebagai kelompok teroris, maka Iran juga akan menganggap militer AS sebagai teroris.
Baca: Lagi Perahu Pengungsi Rohingya Terbalik, 12 Orang Dikabarkan Tewas

Ia menambahkan, sanksi baru AS akan menutup kesempatan hubungan abadi antara AS dan Iran.
Pengawas nuklir PBB menilai, Iran sudah mematuhi kesepakatan nuklir itu.
Selain itu, lima negara lain dalam perjanjian internasional yang sudah berjalan dua tahun tersebut pun tidak mengisyaratkan ingin melakukan negosiasi ulang.(*)