Kemudian bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.”
Nabi selanjutnya bersabda Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina. Wahai Umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. HR. Bukhari.
Tata Cara Shalat Gerhana
Hadits di atas menjelaskan tentang tata cara shalat gerhana yang dilakukan Rasulullah, shalat khusuf (gerhana), sama seperti shalat sunnah lainnya, dikerjakan dua rakaat.
Hanya saja ruku'nya dilakukan dua kali.
Pada saat berdiri pada raka'at pertama disunnahkan memperlama berdiri dengan memperpanjang bacaan surah.
Lalu kemudian ruku' dengan memperlama ruku'.
Kemudian berdiri kembali dengan memperlama berdiri, akan tetapi lebih singkat dari sebelumnya.
Lalu ruku' yang kedua dengan memperlama ruku', akan tetapi lebih singkat dari ruku' yang pertama.
Kemudian i'tidal lalu sujud.
Demikian juga halnya dengan rakaat yang ke dua.
Dalam shalat khusuf ruku' yg dilakukan sebanyak empat kali demikian juga halnya dengan sujud.
(Baca: Shalat Gerhana, Upaya Islam Melawan Mitologi)
(Baca: Ingat! Hari ini Gerhana Bulan Total, Begini Tuntunan Shalat Gerhana dan Bacaan Doa)
Amalan Saat Gerhana