Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Wakil Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPD RI, H Sudirman alias Haji Uma, Minggu (18/2/2018), turun ke sawah di Kecamatan Jeumpa dan Samalanga, Kabupaten Bireuen.
Ia menemui sejumlah perempuan yang sedang bekerja di sawah.
Kedatangan anggota Komite II DPD RI ini disambut gembira dan heboh. Warga juga tak menyangka, sosok yang terkenal galak di serial komedi Aceh "Eumpang Breuh" itu, ternyata pria humoris dan ramah.
Pada kesempatan itu, Haji Uma juga menyerahkan mesin semprot listrik untuk beberapa desa di Kecamatan Jeumpa dan Samalanga.
Mesin semprot listrik itu adalah bantuan pribadi Haji Uma yang diserahkan kepada desa melalui keuchik dan mukim serta disaksikan masyarakat.
(Baca: Curhat Ayahnya Dililit Utang, Lalu Siswi Ini Sujud Syukur di Hadapan Haji Uma dan Untung Sangaji)
(Baca: Beratnya Perjuangan Hidup Para Petani Ini, Bekerja Usai Subuh Sampai Malam, Dapat Uang Rp 40.000)
(Baca: Khawatir Padinya Dicuri, Petani Ini Malah Pasang Foto Cewek Seksi di Sawah, Bagaimana Hasilnya)
Diharapkan alat itu dapat membantu petani dan dimanfaatkan semua warga di kawasan desa itu.
“Saya mendapat informasi banyak dari petani. Mereka mengaku belum bisa tanam serentak. Lalu distribusi pupuk tidak tepat waktu. Desember warga di kawasan itu sudah mulai turun ke sawah, tapi baru mendapatkan pupuk pada Januari,” kata Haji Uma kepada Serambinews.com, sore tadi.
(Baca: Kapal Berbendera Singapura Angkut 1 Ton Sabu-sabu dalam Karung Beras, Ditangkap di Perairan Batam)
(Baca: Lagi, 30 Hektare Areal Sawah di Nagan Raya Gagal Panen, Padi Menghitam)
(Baca: Teri Krueng Raya, Beras Blang Bintang, dan Rambutan Indrapuri)
Warga berharap kondisi ini tidak terulang lagi. Terkait hal itu, Haji Uma meminta pemkab setempat menyusun qanun soal distribusi pupuk, sehingga pupuk bersubsidi bisa didistribusikan melalui Badan Usaha Milih Gampong (BUMG) seperti penyaluran beras sejahtera (rastra).
Haji Uma mengatakan, ia menemui petani untuk menyerap aspirasi masyarakat terkati rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan. “Persoalan yang dikeluhkan petani, akan disampaikan nanti ketika ada pertemuan di Jakarta,” demikian Haji Uma.(*)