Dalam pertemuan itu, gubernur turut menyoroti mutu pendidikan Aceh, yang di tahun lalu berada di peringkat ketiga terendah di Indonesia. Padahal, dari sisi anggaran pendidikan, sebanyak 20 persen dari APBA dialokasikan untuk pembiayaan dan peningkatan mutu pendidikan.
Gubernur mengkiaskan di masanya dulu, bahwa pendidik Aceh dipakai negara tetangga Malaysia, padahal fasilitas di masa itu amat terbatas. Namun kini, situasinya terbalik, masyarakat Aceh yang kini belajar ke negara serumpun Melayu itu, padahal fasilitas di dalam negeri sudah semakin baik.
Kepada para guru, ia juga meminta agar memanfaatkan kemajuan teknologi, sebagai alat bantu ajar bagi siswa sehingga mutu pendidikan di Aceh meningkat dan tidak tertinggal terlalu jauh dari daerah lain di Indonesia. “Teknologi sudah sangat tinggi. Manfaatkan sebagai pembelajaran untuk siswa,” kata Irwandi.(*)