Meski Sudah Dilarang dan Perang Berkobar, Pengiriman Pekerja Indonesia ke Suriah 'Masih Berlangsung'

Editor: Fatimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga sipil melarikan diri dari lokasi ledakan setelah pasukan rezim Assad, di kota Ein Tarma di wilayah Ghouta Timur, Suriah pada 22 Agustus, 2017 (Anadolu Agency via Middle East Monitor)

"Kita juga tahu ada modus baru bahwa penempatan ke Timur Tengah itu tidak langsung ke Timur Tengah tetapi melalui Malaysia. Ini yang agak menyulitkan kita.

"Karena mereka diberangkatkan ke Timur Tengah tidak dari Jakarta tetapi melalui Malaysia," papar Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono.

Suriah, meskipun mengalami peperangan selama sekitar tujuh tahun terakhir, masih memerlukan jasa tenaga kerja domestik.

"Penggunanya memang ada di Suriah sendiri karena memang difasilitasi oleh agen-agen gelap di Indonesia. Jadi memang market (pasarnya) ada," ungkap Pejabat Fungsi Pensosbud KBRI Damaskus, Miranda Ekawaty Mukhlis.

Sebelum perang, para tenaga kerja Indonesia, pada umumnya tenaga kerja wanita (TKW), agak mudah dijumpai di tempat-tempat keramaian bersama majikan mereka.

Kini kondisi berbeda sekali.

"TKW dalam masyarakat Arab jelas dalam lingkungan privat sekali di dalam rumah dan masyarakat tertutup, tidak seperti kita. Jadi akses ke dalam itu susah komunikasinya," jelas M. Ahsin Mahrus, seorang mahasiswa Indonesia yang telah belajar di Damaskus selama sekitar 10 tahun terakhir.

"Sekarang jumlahnya jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelum konflik. Jauh. Paling sekarang kalau kita ke pusat perbelanjaan, kita lihat satu atau dua orang. Tidak seperti dulu yang cukup banyak," tambahnya.

Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono mengatakan berapa pun jumlahnya, pemerintah Indonesia bertekad memulangkan seluruh tenaga kerja ilegalnya dari Suriah.

Diakuinya tekad itu tidak mudah diwujudkan dalam tempo segera karena pihak KBRI tidak mengetahui keberadaan mereka secara pasti dan mereka pun tidak bisa menghubungi KBRI atas alasan keamanan atau karena larangan dari majikan.

Berita ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul : Pengiriman pekerja Indonesia ke Suriah 'masih berlangsung' meski sudah dilarang dan perang berkobar

Berita Terkini