Kesan di Aceh
Dengan padatnya agenda dakwah, tentunya sangat banyak pesan yang disampaikan oleh Alumnus Al-Azhar Kairo ini kepada masyarakat Aceh.
Tapi, tidak menyampaikan banyak hanya pesan di berbagai majelis, Tuan Guru Bajang ternyata juga punya kesan mendalam selama dua hari berada di Aceh.
Kesan ini disampaikan oleh TGB saat berkunjung Kantor Harian Serambi Indonesia di Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (3/3/2018) lalu.
(Baca: VIDEO - Tuan Guru Bajang: Semua Aspek Pembangunan Ada Mudarat dan Manfaatnya)
Kunjungan ini sendiri berlangsung di sela-sela padatnya agenda Tuan Guru Bajang selama berada di Aceh.
TGB datang bersama pengurus Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) dari Jakarta, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk HM Fadhil Rahmi, serta sejumlah pimpinan dayah dan ormas Islam di Aceh.
Rombongan disambut Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar, Pemimpin Perusahaan, Mohd Din, Sekretaris Redaksi, Bukhari M Ali, Manajer Multimedia, Zainal Arifin, dan Manager Iklan, Hari Teguh Patria.
Dalam pertemuan sekitar 45 menit itu, Tuan Guru Bajang berbicara banyak hal terkait Aceh.
Menurutnya, dari segi letak geografis, potensi alam, dan adat budaya kehidupan masyarakat, tidak ada yang terlalu berbeda antara Aceh dengan daerah yang dipimpinnya, Nusa Tenggara Barat.
Kedua daerah ini sangat kuat dan kental nilai keislamannya.
Namun demikian, saat menjawab salah satu penanya, Tuan Guru Bajang, ternyata juga punya kesan yang membedakan antara Aceh dengan Nusa Tenggara Barat.
“Yang membedakan Aceh dengan NTB, pertama keramahan Aceh luar biasa. Fikullimakan, makan, setiap tempat itu ada makan,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Menurutnya budaya menyambut tamu dengan ramah dan sajian makanan juga ada di NTB.
(Baca: Gubernur NTB Ajak Masyarakat Aceh Jaga Ulama)