Baca tanpa iklan
Oleh Dr dr Mohd Andalas SpOG, Dosen Fakultas Kedokteran Unsyiah melaporkan dari London
BANYAK kota di dunia yang menjadi favorit para penikmat traveling seperti New York, Paris, Amsterdam, Istanbul, Tokyo, dan Sydney. Semua kota destinasi top tersebut tentu mempunyai keunikan tersendiri, tapi pernahkah Anda menikmati traveling di London?
Bagi yang sudah tentu cukup memahami. Tulisan ini diharapkan bermanfaat bagi yang belum berkesempatan berkunjung disebabkan situasi berwisata di London berbeda dibandingkan beberapa destinasi di negara lain.
Kota London selain tertib lalu lintas, bersih, juga kota mode serta memiliki berbagai tempat wisata sejarah menarik. Kota ini juga ramah bagi warga muslim untuk shalat lima waktu, walau pun bukan sebuah kota yang mayoritas muslim. Saya sendiri berkunjung ke London untuk sebuah aktivitas ilmiah terkait kesehatan ibu dan janin.
London sebagai ibu kota di United Kingdom (UK). Menurut catatan statistik 10 tahun (2011) populasinya 8.173.941 jiwa, jumlah ini menjadikan London kota terbesar ketiga di benua Eropa setelah Istambul (14 juta jiwa), dan Moskow 10,3 juta jiwa,
Tentu bisa dibayangkan kepadatan kota London. Walau demikian London tidak memberlakukan sistem boleh jalan setiap kenderaan dengan nomor genap dan ganjil seperti di Jakarta karena sistem transportasi sudah baik. Bus publik dan sistem kereta api subway juga tersedia.
Populasi muslim
Keunikan yang terjadi di London adalah dari 8 juta-an jumlah penduduknya, 3,3 juta (37 persen dari mereka lahir diluar Inggris, sepertiga di antaranya dari negara Uni Eropa sedangkan sisanya dominasi dari India 262.247 jiwa (data sensus UK 2011).
Bila dilihat dari agama yang dianut warga London, 48 persen Kristen, 12 persen Muslim, 5 persen Hindu,1,5 persen Yahudi, dan Buhda 1 persen. Selain itu ada 1,6 juta penduduk tidak beragama.
Pertambahan penduduk muslim cukup spektakuler, maka sangat terlihat warna masyarakat muslim dalam aktivitas di Kota London seperti wanita berhijab dan keberadaan rumah ibadah.
Saat ini di UK ada 10 masjid besar tersebar di beberapa negara bagian, meliputi Birmingham, Scotland, Bristol, Liverpool, dan Menchester. Terdapat tiga masjid besar di London yakni Central Mosque London yang digunakan tahun 1977, East London Mosque dibangun pada 1984 dan Finsbury Park Mosque pada 1994.
Menariknya lagi, masjid tertua di 146 Park Royal dibangun di atas lahan donasi Kerajaan Inggris, yaitu Raja George VI. Layaknya proses ini seperti tukar guling atas donasi lahan oleh Pemerintah Kairo dan Sudan mengizinkan pembangunan Katedral Anglican.
Terjadi peningkatan jumlah penduduk yang cukup drastis dalam beberapa dekade mungkin hal ini selaras dengan meningkatnya urbanisasi menuju Benua Eropa dan UK (London). Tapi bila kita lihat rasio pertumbuhan penduduk masih jauh lebih baik dibandingkan Indonesia, yakni 1,24 persen pada tahun 2015. Pemerintah London sendiri mempunyai target dapat menurunkan jumlah penduduk menjadi 0.45 pada 2030.
Pelancong
Masalah pelancong menjadi hal menarik dibahas karena begitu besar minat masyarakat mancanegara untuk masuk UK terutama ke London untuk berwisata sejarah seperti melihat Istana Buckingham, Istana Winsor, jam besar/Bigben yang menjadi pusat perhitungan standar jam berlaku saat ini yakni ditambah 7 jam sedangkan musim summer berubah menjadi 6 jam. Jumlah visitor ke UK terus meningkat sampai Desember 2017 sebanyak 39,2 juta. Sungguh sebuah jumlah fantastis dalam meningkatkan devisa negara.
London saat ini menjadi sebuah kota terbuka dan siap menerima pelancong dari berbagai penjuru dunia seperti untuk shoping, wisata sejarah sebagaimana dikatakan Wali Kota London, Sadiq Khan yang juga seorang muslim.
Menarik lagi kota metropolitan London walau dikunjungi pelancong dari berbagai penduduk dunia yang notabene adalah orang berada, Mall yang besar dengan berbagai bahan menarik juga berbagai fashion terbaru, tetap disiplin dalam jam kerja, bila masa weekend mall tutup pukul 6 sore dan hari biasa jam 8 malam. Tidak midnight sale.