66 Tenda Tot Apam Disediakan, Ini Filosofinya dan Aneka Kegiatan Pidie Apam Fair

Penulis: Idris Ismail
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan kaum ibu-ibu dari salah satu perwakilan kecamatan mengikuti ajang Pidie Apam Fair yang dipusatkan di halaman Alun-alun, Kota Sigli, Minggu (29/4/2018) siang.

Laporan Idris Ismail I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Event Organizer (EO) atau penyelenggara hajatan Pidie Apam Fair menyiapkan sebanyak 66 tenda kerucut untuk menyukseskan hajatan acara Tot Apam yang pertama di Aceh yang dilangsungkan di halaman Alun-alun Kota Sigli, Pidie, Minggu (29/4/2018) pada pukul 14.00 WIB dengan jumlah peserta yang terlibat mencapai ribuan orang.

Ketua EO Pidie Apam Fair, dr Arika Aboebakar SpOG kepada Serambinews.com, Minggu (29/4/2018) disela-sela acara pembukaan mengatakan, guna menyukseskan hajatan Apam Fair Pidie yang pertama ini, ada juga acara lain seperti pentas seni berupa pembacaan syair, lagu Aceh, serta pameran foto Pidie Tempoe Dulu.

"Semua desain dalam penyelenggaraan Apam Fair Pidie ini atas ide kreatifitas tim EO putra asli Pidie. Tujuannya untuk menarik pengunjung dari berbagai daerah dalam menyukseskan pentas pertama Apam Fair yang pertama dilakukan di Aceh,"sebutnya.

Baca: Asap Apam Fair Mengepul di Alun-alun Kota Sigli, Melibatkan Ribuan Wanita Dari 23 Kecamatan

Secara khusus kegiatan Apam Fair yang dipelopori oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Pidie, Ny Wikan Wisti Hartati Fadhlullah SH ini semata-mata untuk melestarikan budaya Aceh berupa Tot Apam agar tidak punah.

Malahan Pidie berkomitmen untuk menjadikan kuliner khas daerah ini (apam) sebagai ikon makanan daerah Pidie.

Untuk selanjutnya menjadi oleh-oleh bagi para wisatawan baik lokal maupun luar yang berkunjung ke daerah penghasil Emping Melinjo ini.

Menurut Arika, Apam Fair Pidie pertama ini mengandung nilai filosofi yang sangat tinggi pada prosesi Tot Apam.

Baca: VIDEO - Demo di Kantor Gubernur Ricuh, Massa Ngotot Serahkan Apam

Diantaranya, adalah mengandung nilai sosial, yaitu berusaha saling berbagi makanan kepada kerabat serta handai taulan.

Selanjutnya menanamkan nilai kesabaran yang sangat tinggi, yaitu dalam menghadapi proses masak dengan kabut asap yang mengepul karena menggunakan bahan bakar dari daun kelapa.

Terakhir menumbuhkan semangat gotong royong yang tinggi.

Sebab dalan upaya Tot Apam ini membutuhkan kekompakan dari beberapa warga.

Ini demi menuntaskan usaha kebersamaan dalam Kenduri Apam yang kerap dilakukan pada setiap bulan Ra'jab.

Halaman
12

Berita Terkini