Tiga anaknya setelah menikah seperti layang-layang putus, jarang pulang menjenguknya, tapi untungnya tempat tinggal ketiga putrinya itu tidak jauh dari rumahnya. Dia pun memutuskan untuk menjenguk mereka.
Paginya, ia pergi ke rumah putri sulungnya, Rosa. Rosa menikah dengan pria yang lumayan kaya di desa.
Melihat ibunya datang, Rosa menyiapkan semangkuk bubur dan sayur asin untuknya.
Dia hanya makan sekadarnya, lalu pergi.
Ketika dia hendak meninggalkan rumah putri sulungnya itu, dia bertemu dengan cucunya.
“Nek, ayo masuk ke rumah, kita makan, Mama bilang hari ini masak daging sapi,” kata cucunya.
“Nenek sudah makan, kalian saja yang makan, ya, ” jawabnya, dan dalam hatinya merasa kecewa.
Baca: Mark Zuckerberg Umumkan Fitur Baru, Facebook Dating, Seperti Apa?
Baca: Ayahnya Aktor Terkenal, Putrinya Jackie Chan Menjadi Tunawisma dan Hidup Menggelandang
Kemudian dia pergi ke rumah putri keduanya, Sely, suami Sely juga lumayan baik secara ekonomi dan pekerjaannya juga lancar.
Namun, tampaknya Sely tidak begitu senang melihat ibunya datang mengunjunginya.
Sely memberi ibunya sayur sisa, roti dan air hangat untuknya.
Dia merasa diperlakukan seperti pengemis.
Dia hanya makan beberapa suap sambil meneteskan air mata, tapi Sely malah pura-pura tidak melihat sambil berkata, “Bu, sudah siang nih, lebih baik ibu segera pulang, nanti aku akan sibuk sekali begitu anak dan suamiku pulang.”
Dia mengangguk dan melihat Matahari di siang hari yang terik, lalu pergi dengan langkah kaki agak terhuyung.