Luar Negeri

Kesalahan Fatal Amerika Saat Invasi ke Irak dan Gantung Saddam Husein, Akankah Terulang di Suriah?

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saddam Hussein

SERAMBINEWS.COM - Ada sederet kesalahan Amerika Serikat ketika menginvasi Irak.

Sekitar akhir 2016 lalu, salah seorang analis CIA yang bertugas menginterogasi Saddam Hussein, bernama John Nixon, membeberkan fakta mencengangkan soal itu.

Ia dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah AS melakukan kesalahan fatal dalam intervensi ke Irak.

Kesalahan fatal itu, terutama soal tudingan AS bahwa Irak menggunakan senjata pemusnah massal.

Tak hanya itu, CIA juga melakukan kesalahan soal kondisi kesehatan Saddam, kebiasaan, dan keterlibatannya dalam pemerintahan Irak.

Baca: 5 Fakta Anissa Aziza Istri Raditya Dika yang Tak Banyak Diketahui, dari Karir hingga Kisah Cinta

Baca: Di Kota Ini, Kalajengking Bukan Diambil Racunnya tapi Dibakar dan Dimakan

Lebih dari itu, Nixon juga mengkritik perilaku George W. Bush yang memerintahkan invasi ke Irak.

Ia menyebut, Bush hanya mau mendengarkan topik yang mau didengarnya.

Dalam sebuah kesempatan, Nixon pernah bertanya kepada Saddam Hussein terkait niatnya menggunakan senjata pemusnah massal terhadap tentara AS di Arab Saudi.

Saat itu Saddam menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tak pernah memikirkan untuk menggunakan senjata pemusnah massal.

“Hal itu tak pernah dibahas. Menggunakan senjata pemusnah massal melawan dunia? Adakah orang yang mampu melakukannya? Siapa yang akan menggunakan senjata itu terhadap mereka yang tak pernah menyerang kami?” ujar Saddam kepada Nixon waktu itu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, pernyataan Saddam itu bukanlah hal yang ingin didengar Amerika Serikat.

Padahal, dugaan kepemilikan senjata pemusnah massal yang menjadi pembenar invasi kontroversial AS dan Inggris terhadap Irak.

Baca: Sebut Netizen Enggak Jelas, Yulia Mochamad Tak Terima Dibilang Janda Gatel, Begini Curhatnya

Halaman
12

Berita Terkini