Pada 2016, pejabat Korea Selatan pernah menawarkan untuk menyerahkan data peta negara mereka ke Google dengan syarat perusahaan teknologi itu mengurangi resolusi peta untuk bangunan penting seperti pos-pos militer dan kantor-kantor pemerintah.
Baca: Wagub Akan Saya Sampaikan ke Gubernur
Baca: Final Piala Uber 2018 - Ambisi Thailand untuk Cetak Sejarah Vs Penantian Panjang Jepang
Sayangnya Google menolak tawaran itu.
Jadi, jalan dan bangunan tetap memiliki resolusi rendah secara online dan di aplikasi.
Pembatasan ini berlaku di Apple Maps juga.
Sayang, layanan pemetaannya lebih tidak sempurna.
Satu-satunya maps yang bisa traveler gunakan saat berada di Korea Selatan adalah peta fisik dengan bahasa Korea.
Penduduk setempat juga telah beralih ke layanan Korea Selatan, satunya Naver dan Kakao untuk mendapatkan petunjuk arah.
Layanan ini secara tradisional hanya tersedia di Korea dan pencarian harus menggunakan bahasa hangeul (alfabet Korea).
Dengan demikian jelas wisatawan cukup kesulitan.
Aplikasi Naver dan Kakao berhasil mendorong Google dan Apple keluar dari industri pemetaan di Korea Selatan.
Karena mereka menggunakan data peta pemerintah yang disimpan di dalam negeri dan mengaburkan lokasi-lokasi yang dinilai terlalu sensitif.
Jadi, saat traveler baru pertama kali ke Korea Selatan siap-siap Google Maps tak bisa membimbing perjalanan indah kalian keliling negeri sakura. (TribunTravel.com, Tertia Lusiana)
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Jadi Satu Negara Paling Maju di Asia, tapi Mengapa Google Maps Tak Bisa Digunakan di Korea Selatan?