Sudah bisa dikendalikan. Namun tak berlangsung lama.
Baca: SELAMAT - Persebaya Surabaya Resmi Promosi ke Liga 1 Musim 2018
Dua jam kemudian kerusuhan kembali pecah. Terjadi perang batu yang kedua antara kedua supporter.
Saat itu, sebagai seorang wartawan, ia mengaku hendak mengambil gambar dari peristiwa kerusuhan tersebut.
Namun, ada satu orang di antara kerumunan Bonek yang tiba-tiba menegurnya.
"Ketika perang batu saya saat itu mau motret, tapi dilarang salah satu supporter Bonek. Saya sembunyikan handphone ke belakang pinggang menggunakan tangan kanan," ungkapnya.
Upaya itu ternyata tak membuat supporter merasa puas. Secara tiba-tiba sekelompok supporter itu merangsek mendatanginya dan langsung melakukan pemukulan.
"Saya dipukul di bagian pelipis, lengan sebelah kiri, dada depan dan punggung belakang," ungkapnya.
"Saya sudah menjelaskan 'saya Wartawan, id card pers juga saya pakai. Tapi ada satu orang yang memelintir tangan kanan dan langsung mengambil hape saya," imbuh dia.
Baca: Bonek dan Anggota Pencak Silat Terlibat Bentrokan, Dua Orang Meninggal
Bukan hanya sampai di situ, sekelompok Bonek tersebut juga hendak mengeroyok secara ramai-ramai.
Beruntung, ada satu orang dari bagian supporter tersebut yang melerai dan melarangnya.
"Saat saya mau dikeroyok. Ada satu orang yang melarang. Kemungkinan koordinator Bonek ini, 'Hey dia pers, tidak boleh mengeroyok pers," ucapnya menirukan orang yang melerai saat kejadian tersebeut.
Saat ini, dirinya sudah melaporkan peristiwa pemukulan dan perampasan handphone tersebut ke SPKT Polres Bantul. (*)
Baca: The Jakmania Padati Stadion Gajayana Malang
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul: Bentrokan Oknum Suporter Persija dan Bonek, Mobil PS Tira Dirusak dan Seorang Anggota TNI Luka & Jakmania dan Bonek Rusuh di Bantul, Wartawan Jadi Korban Pemukulan dan Perampasan Handphone