Jalur Mudik Aceh-Sumut di Lintasan Barat Selatan Dipastikan Aman, Lima Alat Berat Disiapkan  

Penulis: Khalidin
Editor: Yusmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Menjelang arus mudik Lebaran tahun ini, Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II PPK 13 menyiapkan berbagai hal termasuk perbaikan jalan yang menjadi lintasan arus mudik.

”Alhamdulillah, untuk wilayah kerja kami sejauh ini sudah aman,” kata Akmizal, kepala PPK 13 kepada Serambinews.com, Kamis (7/6/2018).

Menurut Akmizal, kondisi jalan nasional wilayah pantai barat selatan Aceh menuju Medan yang akan dilintasi pemudik dipastikan baik.

Sejumlah ruas yang selama ini rusak seperti amblas dan tertimbun longsor telah diperbaiki.

Baca: Tak Kunjung Diperbaiki, Bupati Gayo Lues dan Ketua DPRK Turun Tangan Tambal Jalan Rusak

Begitu pula beberapa badan jalan nasional sejak Tapaktuan-Kota Subulussalam hingga batas Pakpak Bharat dan Lipat Kajang-Danau Paris hingga Tapanuli yang berlubang atau kupak kapik telah dipeaching.

Sejauh ini, lanjut Akmizal pihaknya juga memperbaiki sejumlah titik rawan sehingga para pemudik yang melintas wilayah pantai barat selatan Aceh nyaman.

Dikatakan, berdasarkan data pihaknya ada sekitar sembilan kilometer lokasi rawan longsor dan tanah amblas serta pohon tumbang.

Baca: Jalan Rusak, Warga Bisa Tuntut Pemerintah

Lokasi paling rawal berada di perbatasan Subulussalam, Aceh-Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Dijelaskan, lintasan paling rawan jalan nasional berada di antara kilometer 609- kilometer 614 dan kilometer 615 yang rentangnya sekitar 1,5 kilometer.

Kawasan tersebut berada di antara desa Jontor-Lae Ikan, Kota Subulussalam yang selama ini rawan longsor jalan amblas dan pohon tumbang.

Kondisi jalan di sana rawan karena berada di lereng bukit Taman Hutan Rakyat (Tahura) yang dilindungi dan tanah di sana labil serta dikelilingi pohon-pohon.

”Saat hujan lokasi ini paling rawan pohon tumbang, jaaln amblas dan tanah longsor,” ujar Akmizal.

Selain itu, lokasi rawan lainnya berada di Desa Siompin, Aceh Singkil serta rawan macat di kilometer 568 sekitar 50 meter tepatnya Pasar Suka Maju (Gelombang) Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Lalu Lipat Kajang kilometer 639 sekitar 300-an meter.

Baca: Protes Jalan Rusak, Warga Cingkam Hadang Interkuler Pengangkut Tanah Timbun

Untuk masalah rawan longsor, PJN Wil II PPK 13 membuka posko mudik di Jalan Malikussaleh, Subulussalam.

Di sana, disiapkan lima armada untuk menanggulangi bilamana terjadi bencana.

Enam armada penanggulangan bencana tanah  longsor, pohon tumbang dan jalan amblas ini adalah tiga unit truk, satu unit crane, satu unit grader dan satu unit Excavator Bulldozer Beko.

Lima petugas inti dan anggota pembantu juga standby membantu penanggulanan persoalan jalan nasional di perbatasan Aceh-Sumatera Utara itu.

Ruas jalan yang amblas di Desa Cepu, kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam menurut Akmizal juga sudah ditimbun.

”Intinya, kami ingin masyarakat nyaman melintas saat mudik melalui pantai barat selatan Aceh nanti,” ungkap Akmizal.

Tak hanya menyiapkan armada dan perbaikan jalan untuk titik rawan longsor apabila hujan tinggi berada di ruas jalan Kota Subulussalam -batas Prov Sumut PUPR juga menyiapkan call center / WA sapta taruna dengan nomor 081283835757 call emergency PPk 13 : 082161603988.

”Semoga informasi jalur mudik lebaran sarker PJN 2 pada PPK 13 batas Aceh Sleatan-Kota Subulussalam -batas Prov Sumut ini bermanfaat bagi masyarakat hingga nyaman saat mudik,” pungkas Akmizal. (*)

Berita Terkini