Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Selama tahun 2017, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh telah melakukan pengeluaran belanja daerah sebesar Rp 1.225.243.124.296 atau 91,01%.
Total tersebut diperuntukan untuk berbagai kebutuhan yang telah disepakati sebelumnya bersama anggota DPRK setempat.
Pengeluaran itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Drs Zainal Arifin dalam rapat paripurna laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBK Banda Aceh tahun 2017 di Gedung DPRK setempat, Senin (25/6/2018).
Rapat paripurna itu dipimpin Ketua DPRK, Arif Fadillah.
Zainal menyebutkan, dari Rp 1,2 triliun anggaran belanja daerah diperuntukan untuk kebutuhan belanja operasi Rp 861.751.438.969, belanja modal Rp 277.594.104.789, dan belanja tak terduga yang tidak direalisasikan karena tidak ada bencana alam Rp 500.000.000.
Baca: Pemko Banda Aceh Raih WTP Ke-10
Kemudian untuk belanja transfer/bagi hasil ke 90 gampong di Banda Aceh Rp 135.897.580.539.
Dana itu diperuntukan untuk Alokasi Dana Desa (ADD), Alokasi Dana Gampong (ADG) dan bagi hasil pajak daerah kepada gampong yang disalurkan melalui mekanisme transfer.
“Kami menyadari tidak semuanya program-program pada tahun 2017 dapat memenuhi harapan semua pihak. Masih ada kekurangan dan hambatan ditemui sembari berharap dapat bersama-sama diperbaiki dan disempurnakan pada tahun anggaran berikutnya,” katanya.
Selain menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan anggaran daerah, dalam kesempatan itu Zainal juga menyampaikan pencapaian-pencapaian yang pernah diraih pemerintah.
Seperti meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI.
Opini WTP tahun 2017 merupakan prestasi istimewa karena telah diraih selama 10 tahun berturut-turut.
Menurut Zainal, tidak mudah untuk mempertahankan predikat WTP, karena pemeriksaan BPK-RI dari tahun ke tahun terasa semakin diperluas, materi audit makin diperdalam.
“Keberhasilan yang telah kita capai selama ini adalah keberhasilan kita bersama dan anugerah dari Allah SWT yang perlu kita syukuri. Sehingga cita-cita mewujudkan Kota Banda Aceh Gemilang yang sejahtera, berbudaya, dan menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam dapat kita wujudkan bersama-sama,” tutup Zainal Arifin. (*)