Gubernur & Interpelasi DPRA

DPRA tak Puas dengan Jawaban Gubernur, Paripurna Interpelasi Diskors

Penulis: Subur Dani
Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRA, Tgk Muharuddin bersama Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Wakil Ketua DPRA, Sulaiman Abda berbicara usai skorsing paripurna istimewa terhadap hak interpelasi DPRA di gedung utama DPRA, Senin (2/7/2018).

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rapat paripurna istimewa dalam rangka mendengar jawaban Gubenur Aceh terhadap hak interpelasi DPRA kembali digelar di gedung utama DPRA, Senin (2/7/2018).

Ini paripurna kedua terhadap interpelasi DPRA.

Sebelumnya, pada Kamis (27/6/2018) DPRA juga menggelar rapat paripurna, saat itu Gubernur Aceh diwakili oleh Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Seperti sebelumnya, paripurna hari ini juga tidak dihadiri oleh Gubernur Aceh.

(Baca: Soal Pribadi Gubernur Diungkit)

(Baca: “Mereka Ingin Permalukan Saya”)

(Baca: DPRA tidak Berhak Tanya Kasus BPKS)

Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kembali mewakili Gubernur Aceh untuk membacakan jawaban tertulis Gubernur Aceh terkait beberapa kebijakannya yang dianggap kontroversi.

Dalam rapat itu, Wagub Nova membacakan jawaban atas sejumlah pertanyaan anggota DPRA.

Jawaban dalam paripurna hari ini kembali diminta, karena anggota DPRA tak puas dengan jawaban pada paripurna pertama pekan lalu.

Wagub Nova menjawab 12 pertanyaan, terkait beberapa hal yang dipolemikkan anggota DPRA kepada Gubernur Aceh, meliputi persoalan Pergub APBA, Pergub Cambuk, soal komunikasi gubernur di medsos, hingga persoalan pribadi Gubernur Aceh.

(Baca: Kalau DPRA belum Puas, Gubernur akan Jawab Tertulis)

Setelah semua jawaban dibacakan oleh Wagub Nova, giliran anggota DPRA yang merespons.

Namun, sejumlah anggota DPRA kembali menyatakan tidak puas dengan jawaban tersebut.

"Apakah para pengusul (interpelasi) puas dengan jawaban yang telah disampaikan oleh Gubernur Aceh," tanya Ketua DPRA, Tgk Muharuddin selaku pimpinan sidang.

"Tidak," jawab sebagian anggota DPRA.

Karena ketidakpuasan jawaban itu, akhirnya rapat paripurna diskors dan DPRA menggelar rapat badan musyawarah (banmus).

"Sidang ini kita skors beberapa saat, kita selanjutnya akan menggelar rapat badan musyawarah," ujar Muharuddin.(*)

Berita Terkini