Jamaahnya kemudian menyebut Sabyan.
"Namun saya tak mau sebut namnya nanti ada yang Geer," ujar UAS dengan nada bercanda.
"Bagus sekali," sambungnya.
Baca: Ustaz Abdul Somad Beri Tausiah di Lapangan Tugu Darussalam, Ini Sambutan Ketua IKA Unsyiah
Baca: Warga Rela Berterik Panas Demi Dengarkan Tausiah Ustaz Somad, Tonton Siaran Langsungnya di Sini
UAS pun kemudian meluruskan pendapat yang menyebut jika suara perempuan itu aurat.
"Suara perempuan itu aurat kalau lemah, lembut, gemulai ,mendesah-desah. kalau bershalawat gak apa-apa,' jelasnya.
"Mana ada orang bernafsu mendengar shalawat," katanya lagi.
Berikut vidoenya:
Setali tiga uang, Ustad Kondang Adi Hidayat LC, MA juga berpendapat demikian.
Menurut hukum bermusik tergantung dari pesan yang disampaikan oleh musik tersebut.
Apakah akan menimbulkan kebaikan atau kemudharatan.
Berikut penjelasan lengkap Ustad Adi Hidayat.
Baca: Sejarah dan Perubahan SNMPTN dari Masa ke Masa, Anda Mengalami yang Mana?
Asal Mula Sabyan Gambus
Awal terbentuk, Sabyan masih sering bergonta-ganti vokalis.
Hingga pada tahun 2017 mereka menemukan sosok Nissa yang saat itu masih bersekolah di bangku kelas dua SMK.
Mereka pun memutuskan untuk mengolah Nissa dengan mengajaknya manggung beberapa kali.