OTT KPK di Aceh

Pimpinan KPA Minta jangan Bawa-bawa Nama GAM dalam Kasus Irwandi Yusuf

Penulis: Masrizal Bin Zairi
Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak) dalam sesi wawancara khusus dengan wartawan Serambi Indonesia di kediamannya di Gampong Lamgugop, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Rabu (25/1/2017).

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mantan wakil panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak Abu Razak, meminta kepada siapapun agar tidak membawa-bawa nama GAM dalam aksi menuntut pembebasan Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf.

"Kalau masalah Irwandi, kita dari KPA tidak terlibat untuk demo-demo. Kita kembalikan ke penegak hukum. Kita harap, jangan (ada pihak-pihak yang) coba-coba mengatasnamakan kombatan," tegas Abu Razak di sela-sela mengajukan dokumen persyaratan bacaleg DPRA dari PA ke KIP Aceh, Selasa (17/7/2018).

(Baca: Massa: Tidak Ada Pemimpin yang Setia Kepada Rakyat Selain Irwandi)

(Baca: Kembali Gelar Aksi, Massa Minta Irwandi Yusuf Dibebaskan)

Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), sebuah organisasi yang didirikan setelah perdamaian Aceh, untuk menaungi para eks petempur GAM.

Abu Razak juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh, partai lokal terbesar di Tanah Rencong.

Kedua organisasi ini, KPA dan PA, dikomandoi oleh Muzakir Manaf alias Mualem, mantan panglima GAM yang juga mantan wakil gubernur Aceh periode 2012-2017.  

Pernyataan itu disampaikan Abu Razak menyusul adanya individu yang membawa-bawa nama GAM, di balik aksi unjuk rasa menuntut KPK agar membebaskan Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf yang tersandung kasus dugaan suap dana otsus.

Secara khusus Abu Razak mengultimatum Sufaini Usman Syekhy yang dalam beberapa pemberitaan media online menyebut dirinya sebagai mantan Juru Bicara GAM Australia, meminta KPK membebaskan Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf.

Abu Razak menyatakan, secara struktur organisasi pergerakan, pihaknya tidak mengenal orang yang bernama Syekhy.

"Syekhy itu bukan orang GAM, dia pergi ke Australia beberapa bulan di sana dan dikatakan Jubir GAM Australia. Apa ada yang pernah dengar (jubir GAM) Australia berbicara selama konflik," katanya.

Mantan komandan operasi (dan ops) GAM ini mengatakan, jubir GAM di luar negeri yang dikenal dalam struktur pergerakan adalah jubir GAM di Swedia, Bakhtiar Abdullah.

"Yang ada hanya Bakhtiar Abdullah di Sweden. Yang lain tidak ada. Itu hanya untuk menyesatkan rakyat Aceh," ungkap dia.

Selain di Swedia, Abu Razak menyatakan tidak ada jubir GAM di negara lain, apalagi di Australia.

Karena itu, Abu Razak meminta semua pihak, termasuk KPK, untuk tidak terkecoh dengan pernyataan Syekhy yang membawa-bawa nama eks kombatan.

"Juru Bicara GAM hanya ada di Sweden, Bakhtiar Abdullah kita akui dan ada di dalam negeri seperti Sofyan Dawood, Abu Razak wilayah Pidie. Kalau Syekhy tidak ada. Di jajaran PA dan KPA tidak mengenal dia (Syekhy), dia hanya merantau ke Australia beberapa bulan," katanya.

(Baca: Sambut Permintaan Din Minimi, KPK Segera Bersihkan Aceh dari Koruptor)

Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA), Muzakir Manaf bersama dengan beberapa pengurus di antaranya Wakil DPA PA, Abu Razak, Ketua DPW PA Bireuen, Darwis Jeunieb, Ketua KPA Pase, Tgk Zulkarnaini bin Hamzah dan Jubir PA, Suadi Sulaiman alias Adi Laweung melakukan salam kompak usai menggelar konferensi pers di Kantor Partai Aceh (PA), Banda Aceh, Minggu (10/4/2016) malam. SERAMBI/BUDI FATRIA ()

Tuntut KPK Bebaskan Irwandi

Halaman
123

Berita Terkini