SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sesuai pengkajian ilmu falak, gerhana bulan total terlama abad ini akan terjadi dinihari nanti, mulai pukul 01.25-05.19 WIB.
Bila saat itu cuaca langit cerah, masyarakat Aceh akan bisa melihat gerhana bulan terakhir pada tahun ini, dalam rentang waktu tiga jam 54 menit atau hampir 4 jam.
Sebagaimana diketahui, saat gerhana terjadi, kaum muslimin disunnahkan untuk melakukan salat Khusuf atau Kusuf (shalat gerhana).
(Baca: Shalat Gerhana, Ini Asal Usul Perintahnya)
(Baca: Ulama Serukan Shalat Khusuf)
Maka sangat disayangkan jika kesempatan ini dibiarkan lewat begitu saja. Apalagi, berdasarkan literatur, Islam adalah satu-satunya agama yang menganjurkan umatnya melaksanakan ibadah (shalat) saat gerhana terjadi.
Untuk memberikan panduan bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan shalat gerhana (shalat Khusuf), Serambi TV (Serambitv.com) membuat sebuah video berisi panduan (tutorial) tentang tata cara shalat gerhana (shalat Khusuf).
Video tutorial ini dibuat berdasarkan sumber tulisan "Tata Cara Shalat Gerhana Bulan" di laman nu.or.id.
Berikut urutannya.
1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
3. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau surat lain yang durasinya sama dengan surat Al-Baqarah (dibaca dengan jahar/lantang).
(Baca: Gerhana Bulan 28 Juli - 13 Tata Cara Shalat Gerhana, Ada Perbedaan Kecil dari Shalat Lainnya)
(Baca: VIDEO - Gerhana Bulan Total, Kakemenag Aceh Siapkan 8 Teleskop)
4. Rukuk dan membaca tasbih dengan durasi yang sama dengan bacaan 100 ayat Surat Al-Baqarah
5. Itidal, tetapi bacaannya bukan doa i’tidal, melainkan kembali membaca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau surat lain yang durasi bacaannya sama dengan Surat Ali Imran
6. Rukuk lagi dan membaca tasbih kira-kira sepanjang 80 ayat Surat Al-Baqarah
7. Itidal kedua. Membaca doa i’tidal
8. Sujud dengan membaca tasbih dengan durasi seperti rukuk pertama
(Baca: Jangan Cuma Selfie & Fotografi, Ini 9 Amalan Berpahala Besar Saat Gerhana Bulan Total Sabtu 28 Juli)
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua dan membaca tasbih dengan durasi seperti pada rukuk kedua
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama, hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada berdiri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada berdiri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
13. kemudian yang terakhir Salam
14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana
Adapun isi tausiyah dalam khutbah antara lain, mengajak jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, bertaubat, memperbanyak sedekah, memerdedakan budak dan lain sebagainya.
Beberapa ulama membolehkan shalat gerhana dalam versi ringkas, yaitu membaca surat yang lebih pendek dari Al-Baqarah, setelah membaca Al-Fatihah.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin.
Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).
Selama gerhana masih berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah berlalu.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin.
Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).
Selama gerhana masih berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah berlalu.
(Sumber: nu.or.id)