SERAMBINEWS.COM - Banyak cara dilakukan untuk memperingati Hari Raya Idul Adha.
Tak terkecuali dengan masyarakat Negeri Tulehu, Maluku Tengah, yang merayakan kaul dan abda’u sesaat setelah melaksanakan salat Idul Adhasecara berjamaah.
Ada adegan gendong kambing pula dalam rangkaian perayaan ini.
Kaul dan abda’u adalah tradisi adat puncak dari serangkaian parade budaya yang dilakukan masyarakat Negeri Tulehu.
Baca: Diduga Sewa Jasa PSK, 4 Atlet Jepang Dipulangkan dari Asian Games 2018
Tak hanya satu desa, tapi juga melibatkan masyarakat dari desa-desa sekitarnya. Tradisi ini sudah berlangsung cukup lama. Tercatat sejak abad ke-17.
Tradisi kaul lazimnya prosesi penyembelihan yang banyak dilakukan di berbagai tempat. Bedanya, di sini prosesi penyembelihannya dilakukan sebanyak dua kali.
Yang pertama dilakukan selesai salat.
Yang kedua adalah penyembelihan khusus, di mana ada seekor kambing inti dan dua kambing pendamping.
Sebelum disembelih, ketiga kambing itu digendong dengan kain oleh pemuka adat dan agama untuk diarak keliling Negeri.
Diiringi shalawat dan takbir, ketiga kambing itu dibawa menuju ke pelataran Masjid Negeri Tulehu.
Penyembelihan langsung dilakukan oleh imam besar Masjid Negeri Tulehu. Dari atas masjid, kelompok ibu-ibu menabur bunga yang harum baunya.
Sementara darah cipratan kambing yang disembelih diperebutkan oleh pemuda anggota adat abda’u, simbol bahwa pemuda Tulehu rela berkorban untuk kebenaran.
Baca: Ceramah di Aceh, Ustaz Abdul Somad Puji Peran Wartawan dalam Penguatan Ekonomi Syariah
Abda’u simbol kemakmuran
Pasca-penyembilihan, proses abda’u (ibadah) dilangsungkan.
Pesertanya sebagian besar adalah para pemuda. Mereka hanya berkaus singlet, berikat kepala warna putih, dan berjalan beramai-ramai menuju rumah imam Negeri Tulehu.