Partai Nasdem Somasi Rizal Ramli, Jika Tidak Direspon akan Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers Partai Nasdem untuk menyikapi tuduhan Rizal Ramli di Kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Selasa (11/9/2018). (KOMPAS.com/Devina Halim)

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Partai Nasdem akan memberi somasi kepada mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli karena merasa difitnah melalui tuduhan Rizal.

Ketua Badan Advokasi Hukum (Bahu) Partai NasDem Hermawi Taslim ingin Rizal meluruskan tuduhan yang dilayangkan kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Kita dalam tempo yang sangat siap menyampaikan somasi kepada RR untuk mempertanggungjawabkan, mengklarifikasi semua penodaan, penistaan yang merusak kehormatan terhadap Ketum (Nasdem)," ujar Hermawi di Kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Selasa (11/9/2018).

Rencananya, mereka akan memberikan somasi tersebut besok, Rabu (12/9/2018).

Mereka mengaku akan menunggu tanggapan Rizal hingga batas maksimal somasi.

Biasanya, dalam waktu 3x24 jam, somasi sudah harus direspons.

Hermawi pun berharap Rizal dapat memberikan tanggapan dalan kurun waktu tersebut.

"Kita berharap somasi kita direspons dengan akal sehat sebagai seorang tokoh oleh RR, direspons dengan bermartabat agar ini menjadi pelajaran bagi kita semua," terangnya.

Jika tidak direspons, Nasdem berencana mengajukan gugatan atau membuat laporan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Baca: Jika Luis Milla Tak Mau Perpanjang Kontrak, Sosok Ini Siap Gantikan Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Baca: Polresta Banda Aceh Ringkus Bandar Sabu DPO Polda Metro Jaya, Ternyata Miliki Sejumlah Alamat

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem juga menampik segala tuduhan yang dialamatkan mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo.

Ketua DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa seluruh kader partai merasa tersinggung dengan tuduhan-tuduhan terkait impor bahan pangan.

"Keluarga besar Nasdem merasa tersinggung, tercemar dengan pernyataan RR yang tanpa reasoning yang logic dan disampaikan dengan bahasa vulgar," ujar Syahrul dalam konferensi pers di Kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Selasa (11/9/2018).

Syahrul pun menegaskan bahwa seluruh pernyataan Rizal adalah fitnah.

Ia mengatakan, Surya Paloh tidak pernah ikut campur dalam kebijakan impor pemerintah.

Ia juga menegaskan bahwa Surya Paloh tidak memiliki bisnis terkait bahan pangan yang diimpor tersebut.

"Bapak Surya Paloh juga tidak memiliki bisnis terkait impor beras, impor gula, impor garam seperti yang dikesankan dalam pernyataan Saudara RR bahwa seolah-olah Bapak Surya Paloh “bermain” dalam kebijakan impor tersebut," tutur Syahrul.

Selain itu, Surya Paloh juga dikatakan tidak pernah meminta proyek atau jatah menteri kepada pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

Nasdem memberikan kebebasan bagi Presiden untuk menjalankan pemerintahannya.

"Partai NasDem selalu menghormati dan menerima keputusan dari Presiden yang memiliki hak prerogatif terkait kabinetnya," katanya.

Baca: Perempuan Korban Konflik di Negara Ini Terpaksa Jual Ginjal untuk Bayar Utang

Baca: Di Depan Delegasi Thailand, Azhari Cagee Bicara Soal Penyelesaian Konflik Aceh

Sebelumnya, Rizal menyebut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh turut andil dalam berlebihnya bahan pangan yang diimpor.

Hal itu disampaikan Rizal dalam acara Sapa Indonesia Malam di KompasTV, edisi 4 September 2018.

Berikut pernyataan Rizal di acara tersebut:

"Saya sudah bilang di Twitter saya, Pak Jokowi ngomong baik-baik dong sama Surya Paloh, jangan main keterlaluan, gula perlu import berapa, memang kita perlu import, tapi ini dilebihin 2 juta ton, garam dilebihin 1,5 juta ton, beras, ada yang main di sini, sekaligus menggerogoti, terus ngomong pengelolaan perdagangan, begini begitu, just look at the number, ya kan".

"Saya minta Pak Jokowi tegas lah, ya, ngomong sama Surya Paloh baik-baik, kalau perlu putus saja, teken tuh Surya Paloh, ya kan, jangan main import, ngerugiin rakyat, ngerugiin ekonomi."

Kemudian, hal senada kembali diungkapkan Rizal saat ia tampil di acara Indonesia Business Forum.

Acara tersebut tayang di TV One pada 6 September 2018.

Di acara tersebut, Rizal bahkan menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo takut untuk menegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait impor berlebihan tersebut.

Rizal menyebutkan bahwa Jokowi tidak menegur Enggar karena takut dengan Surya Paloh.

Sebab, Enggar merupakan kader dari Partai Nasdem.

Berikut pernyataan lengkap Rizal di acara TV One tersebut:

"Sebetulnya biang keroknya ini Menteri Perdagangan saudara Enggar, ya".

"Misalnya impor dari garam dia Iebihkan 1,5 juta ton, petani garam marah, yang kedua impor gula dia tambahkan 2 juta ton, impor beras dia tambahin 1 juta ton, termasuk yang Faisal katakan tadi soal ban".

“Jadi biang keroknya sebetulnya saudara Enggar, ya, cuma Presiden Jokowi gak berani negor, takut sama Surya Paloh, ya”.

“Saya katakan Pak Jokowi panggil saya saja biar saya yang tekan Surya Paloh, karena ini brengsek”.

“Import naik tinggi sekali, petani itu dirugikan, petambak dirugikan dan akibatnya elektabilitas Pak Jokowi juga merosot digerogoti mereka ini, pada main dari komisi, dari impor yang sedemikian besarnya".(*)

Baca: Rizal Ramli Sebut Jokowi Takut Kepada Surya Paloh, Nasdem Tersinggung dan Bantah Tuduhan Ini

Baca: Sri Mulyani : Setiap Rupiah Melemah Rp 100, Penerimaan Negara Naik Rp 4,7 Triliun

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Partai Nasdem Akan Somasi Rizal Ramli"

Berita Terkini