Google sendiri telah 'dibanjiri' email pengguna sejak Gmail diluncurkan pada 2004 silam.
Kendati demikian, perusahaan yang menaungi Youtube itu telah mengumumkan bahwa pihaknya telah menghentikan praktik tersebut pada tahun lalu.
Hal itu didasarkan pada kekhawatiran terkait privasi dan gugatan penyadapan federal.
Saat ini, pejabat privasi dari Google, Apple dan Amazon tengah bersiap untuk melakukan perjalanan ke Capitol Hill.
Ketiga perusahaan raksasa teknologi itu rencananya akan melakukan perjalanan pada pekan depan, untuk mengikuti kegiatan dengar pendapat bersama Komite Perdagangan.
Baca: Ikrar Damai vs Hoaks
Di sana, ketiganya akan diminta untuk mendiskusikan kemungkinan dilakukannya pendekatan untuk menjaga privasi pengguna secara lebih efektif.
Kegiatan itu merupakan satu dari serangkaian agenda penting yang harus dihadapi industri teknologi sejak skandal privasi Cambridge Analytica yang terungkap pada Maret lalu.
Dalam kasus Cambridge Analytica, Facebook terbukti telah mengizinkan pihak ketiga untuk mengumpulkan informasi pribadi pada jutaan penggunanya.
Dalam kasus kali ini yang melibatkan Google, CEO Google Larry Page awal bulan ini telah diundang untuk menghadiri sidang Komite Intelijen Senat tentang bias politik, campur tangan asing dan privasi pada platform teknologi.
Namun ia menolah hadir dan hanya mengirimkan pernyataan tertulisnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Google Akui Ada Ratusan Aplikasi Pihak Ketiga yang Baca Email Pengguna Gmail untuk Kepentingan Iklan