SERAMBINEWS.COM - Rangkaian gempa bumi dengan magnitudo hingga 7,4 mengguncang Sulawesi Tengah dan menimbulkan tsunami di perairan Palu dan sekitarnya, Jumat (28/9/2018).
Berbagai bangunan, seperti rumah warga, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya rusak parah, ambruk sebagian atau seluruhnya dan tersapu gelombang. Jembatan Ponulele yang menjadi ikon Kota Palu toboh setelah diterjang gelombang tsunami.
Sementara itu, jalur trans Palu-Poso-Makassar tertutup longsor. Ratusan orang meninggal dunia.
Masih banyak yang hilang dan belum ditemukan.
Puluhan hingga ratusan orang diperkirakan belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Sementara itu, ribuan orang mengungsi karena kehilangan tempat tinggal. Mereka kekurangan makanan dan pasokan BBM.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis fakta terbaru gempa setiap hari dalam dua hari terakhir.
Berikut ini fakta terbaru dampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala dalam dua hari terakhir:
1. Korban meninggal mencapai 832 jiwa
Dari angka tiga ratusan korban jiwa pada Sabtu (29/9/2018), jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala terus bertambah hingga mencapai 832 jiwa pada Minggu siang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah karena pencarian dan evakuasi terus dilakukan.
Proses pencarian dan evakuasi korban hari ini fokus di Hotel Roa Roa yang runtuh, Ramayana, Pantai Talise, hingga perumahan Balaroa.
Baca: Masih 704 Paket Proyek APBA 2018 belum Terealisasi
2. Tanah bergerak seperti menelan apa saja di atasnya
Sebuah video yang menunjukkan munculnya lumpur mengalir di bawah rumah warga pasca-gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah viral di media sosial.
Dalam video berdurasi dua menit tersebut terlihat rumah dan pepohonan seolah hanyut.