SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Black box merupakan bagian terpenting untuk mengungkap penyebab kecelakaan sebuah pesawat terbang.
Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box menyimpan berbagai catatan penerbangan yang dilakukan pesawat terbang.
Selain itu, black box juga memiliki rekaman kokpit yang berisi percakapan antara pilot dan kopilot yang akan menjadi petunjuk bagi tim investigasi untuk menganalisis penyebab kecelakaan.
Baru-baru ini, black box Lion Air JT610 yang terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat ditemukan Kamis (1/11/2018) pagi oleh tim dari TNI yang melakukan pencarian.
Mekipun sudah ditemukan, namun butuh waktu cukup panjang untuk dapat membaca dan mengetahui isi black box tersebut.
Berdasarkan “Flight Data Recorder Handbook for Aviation Accident Investigation” dari National Transportation Safety Boards (NTSB) dijelaskan proses pembacaan black box yang hanya bisa dilakukan oleh pihak terbatas karena berisi data yang sangat sensitif dan penting.
Dikirim ke Amerika
Black box yang ditemukan segera dikirim ke laboratorium perekam di markas besar Safety Board di Washington, DC, Amerika Serikat.
Kotak penting ini harus dikirimkan dalam kondisi seaman mungkin agar data yang tersimpan di dalamnya dapat sampai dengan selamat di Washington DC.
Terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi, misalnya black box yang ditemukan di dalam air harus dikemas di dalam air pula.
Dalam hal ini, pengemasan dilakukan di dalam air tempat ditemukan. Setelah itu, benda itu dimasukkan ke dalam kotak dan dilapisi dengan bubble wrap atau dilindungi dengan gabus agar terlindung dari segala kemungkinan buruk selama pengiriman.
Sebelum diangkat, informasi terkait jenis black box yang digunakan dan penerbangan yang mengalami kecelakaan harus dikirimkan kepada Vehicle Recorder Division dan spesialis black box.
Informasi yang dikabarkan itu misalnya mengenai tipe pesawat, nomor penerbangan, waktu dan ketinggian kejadian, landasan pacu yang digunakan saat lepas landas, tipe dan nomor seri black box yang digunakan, parameter yang direkam, konfirmasi algoritma pada tiap parameter, maskapai penerbangan, riwayat perawatan black box, dan lain sebagainya.
Hal ini untuk membantu membaca black box yang dikirimkan.
Larangan membuka data
Black box yang ditemukan sangat tidak diperkenankan untuk dibuka di lokasi kejadian.
Benda itu harus diamankan dan hanya dapat dibuka oleh pihak yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk melakukannya.
Pembukaan atau usaha pembacaan black box di tempat dapat merusak data yang tersimpan di dalamnya.
Pihak pemeriksa segera mengunduh data yang tersimpan di black box kemudian disimpan dalam format digital agar data aman.
Jika black box mengalami kerusakan, kerusakan itu harus didokumentasikan.
Kemudian, ahli membuka rekaman dengan menggunakan alat pemotong atau peralatan khusus lainnya.
Data yang sudah terbaca kemudian akan dikoordinasikan melalui jalur komunikasi yang aman, tidak menggunakan ponsel portabel dan yang lainnya.
Kemudian, data awal yang sudah terbaca tersebut disampaikan kepada pihak-pihak yang ada di tempat kejadian.
Data yang didapatkan kemudian akan divisualisasikan dalam bentuk animasi agar mudah dipahami oleh orang awam.
Namun, tidak setiap kecelakaan pesawat data black box-nya dibuat dalam format animasi.
Pembuatan animasi ini memerlukan informan-informan khusus sebagai sumber untuk melengkapi data primer dari black box.
Animasi yang sudah dibuat, tidak dibenarkan untuk dipublikasikan secara bebas, kecuali pada waktu yang telah ditentukan.
Sebelum dirilis, animasi harus diteliti terlebih dahulu.
Laporan akhir
Laporan ini berisi informasi tentang jenis black box yang dibaca, kerusakan (didokumentasikan), beserta metode ekstraksi data yang digunakan.
Kemudian, kepala pemeriksa me-review dan memastikan laporan akhir yang akan disampaikan ke pihak pengirim atau pemilik black box sudah tepat.
Baca: PN Blangpidie Siap Terima Perkara. Warga Abdya yang Bermasalah Hukum tak Perlu Lagi ke Tapaktuan
KNKT Umumkan Temuan Penyebab Jatuhnya Lion Air Satu Bulan Lagi
Data dari dalam black box dari pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat akan langsung diunduh Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT), Kamis (1/11/2018) malam.
KNKT memiliki waktu 1 tahun untuk menganalisis data itu dan memuatnya dalam sebuah laporan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat dengan rute Jakarta-Tanjung Pandan itu.
Akan tetapi, Koordinator Air Safety Investigation KNKT Oni Soerjo Wibowo menuturkan pihaknya akan mengungkap ke publik temuan awal tim dari black box itu satu bulan lagi.
"Seperti yang diatur dalam undang-undang, KNKT punya waktu satu tahun untuk melakukan evaluasi dan menganalisis data dari black box. Namun, dalam waktu satu bulan, kami juga akan menyampaikan temuan sementara," ucap Oni dalam jumpa pers di kantor KNKT, Kamis.
Black box pesawat berisikan dua jenis data yakni Flight Data Recorder (FDR) yang memuat data seperti kecepatan dan ketinggian pesawat dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang memuat komunikasi yang dilakukan di dalam cockpit pesawat.
Data inilah yang memberikan informasi vital seputar penyebab jatuhnya sebuah pesawat.
Untuk menganalisasi data dalam black box itu, KNKT juga akan bekerja sama dengan pihak Boeing untuk menghimpun informasi soal teknis pesawat.
Boeing adalah produsen pesawat Boeing 737 Max 8 yang dibeli Lion Air.
Pesawat jenis ini baru digunakan pada bulan Agustus lalu dan salah satunya digunakan untuk rute penerbangan Jakarta-Tanjung Pandan.
Baca: GM Hotel Hermes Palace: Genset tidak Terbakar, tapi yang Terbakar Panel Listrik
Baca: Arab Saudi Jumpa Korsel di Final Piala Asia U-19 2018, Dua Tim Penakluk Timnas Indonesia Tumbang
Baca: PN Blangpidie Siap Terima Perkara. Warga Abdya yang Bermasalah Hukum tak Perlu Lagi ke Tapaktuan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalan Panjang Membaca Data "Black Box" Pesawat Udara...
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Bulan Lagi, KNKT Umumkan Temuan Sementara Penyebab Jatuhnya Lion Air"