Jubir FPI Curiga Ada Ulah Intel Pada Penangkapan Habib Rizieq, Singgung Tokoh yang Tantang HRS

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menyapa ribuan anggota FPI diiringi salawat seusai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017). Kehadiran Habib Rizieq di Mapolda Jabar dalam rangka memenuhi panggilan tim penyidik Polda Jabar terkait dugaan kasus penghinaan Pancasila.

SERAMBINEWS.COM - Juru Bicara FPI Slamet Ma'arif mengatakan bahwa bendera yang terpasang di rumah Habib Rizieq Shihab merupaka tindakan dari operasi intelejen.

Slamet Ma'arif juga memaparkan sejumlah indikasi hingga menyimpulkan bahwa penangkapan Habib Rizieq Shihab merupakan hasil operasi intelejen.

"Kabar dari kawan di sana ada upaya penzoliman terhadap imam kita, fitnah kembali di Saudi Arabia yang mengakibatkan Habib Rizieq Shihab tabbayun dengan pihak keamanan," kata Juru Bicara FPI Slamet Ma'arif di acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (7/11/2018).

Kejanggalan pertama yakni soal pelepasan kamera CCTV di rumah Habib Rizieq Shihab.

Baca: Tanggapi Tudingan Ada Ulah Intel Dibalik Kasus Bendera Habib Rizieq, BIN: Menuduh Itu Paling Enak

Baca: Fadli Zon Tuding Bendera di Rumah Habib Rizieq Kerjaan Intel, Yunarto Wijaya Sindir Soal Drama

"Pelepasan CCTV di sekitar rumah sebelum kejadian, ada sesorang yang memasang bendera di sekitar rumah, kemudian disiapkan orang yang mengambil gambar ketika Habib Rizieq Shihab keluar menemui pihak keamanan dengan jarak yang cukup jauh itu bisa dilihat dari foto yang beredar. Mobilnya keliatan besar kalau deket kan," kata Slamet Ma'arif.

"Kami sedang teliti betul ada upaya operasi yang kembali ngerjain habib di sana," tambahnya.

Direktur Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Purwanto membantah tudingan dari Juru Bicara FPI Slamet Ma'arif.

Menurut Wawan, bila memang ada operasi intelejen dalam penangkapan Habib Rizieq Shihab, maka akan dideportasi.

Baca: Soal Pemeriksaan Habib Rizieq Shihab, Juru Bicara FPI Tuding Ada Kejanggalan Sebelum Penangkapan

"Itu tidak benar, kalau misal langsung tunjuk aja mana, dan seterus ada operasi intelejen itu yang mana, kami tidak ingin asal melempar nanti malah masalahnya meluas, kami ingin penyelesaian masalah kalau bisa kita selesaikan searif-arifnya.

Kalau lantas menuduh kan paling enak, karena mau membuang kemana, paling arahnya kesitu. Tapi intelejen tidak melakukan itu tugas intelejen itu melindungi, termasuk keselamatan.

Kalau misal kami dituduh sebagai intelejen lantas melakukan oprerasi yang tanpa ada bukti ini kan semuanya asumsi pendapat yang diotak-atik, menyebut ada CCTV yang hilang tanpa mengatakan di mana letak CCTV sebelumnya, dia menyebut subuh ada nempel seperti itu, itu kan perkiraan, itu kan harus ada keterangan saksi, digabung-gabungkan seolah jadi pembenaran," kata Wawan.

Slamet Ma'arif melempar pertanyaan pada Kapitra Ampera yang juga hadir.

Baca: 6 Fakta Baru Penangkapan Habib Rizieq Shihab Oleh Pihak Keamanan Arab Saudi

"HRS (Habib Rizieq Shihab) dan keluarga serta santri tidak tahu sama sekali bendera itu

Apa iya mungkin HRS pasang bendera ?" tanya Slamet Ma'arif ke Kapitra Ampera.

Kapitra Ampera menjelaskan terakhir datang ke rumah Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi, ia tak melihat adanya bendera tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini