Melalui TMMD Melepas Belenggu Keterisoliran 

Penulis: Mahyadi
Editor: Yusmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel TNI sedang membangun rumah milik Hamdan yang berprofesi sebagai Imam Kampung Tembolon, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.

Untuk mencapai lokasi pelaksanaan TMMD ke-103 di Kampung Tembolon, Kecamatan Syiah Utama, membutuhkan waktu perjalanan hampir satu jam dengan kondisi jalan menurun dan berliku-liku.

Dalam perjalanan menuju desa itu, kita akan disuguhi pemandangan hamparan kebun kopi, bentangan pohon damar serta rimba yang menghijau.

Setibanya di Kampung Tembolon, warga terlihat telah bersiap menunggu kehadiran petinggi TNI ini.

Belasan murid SD berseragam putih merah, berbaris di dua sisi jalan menyambut kedatangan Tim Wasev. Acara penyambutan berlangsung sederhana.

Para tamu di pesejuk serta dikalungi bunga bougenvile yang telah dijalin di seutas benang.

Tak jauh dari lokasi penyambutan, ada belasan tentara berseragam sedang sibuk membangun rumah semi permanen.

Baca: Bupati Aceh Besar Buka TMMD Ke 101 di Gampong Aneuk Glee

Suara ketukan martil dari arah rumah yang sedang dikerjakan mengiringi langkah rombongan Tim Wasev menuju lokasi pertemuan dengan warga di Masjid Sabillul Mustaqim di Kampung Tembolon.  

Di dalam masjid, Brigjen TNI Didied Pramudito bercengkarama bersama warga, sembari menyerahkan bantuan sarana ibadah serta peralatan olahraga kepada pemuda setempat.

Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke lokasi pembukaan ruas jalan dari Kampung Tembolon menuju Desa Wihni Durin, sepanjang 5,5 kilometer.

Setelah memastikan, pengerjaan TMMD ke-103 berjalan lancar, rombongan Tim Wasev TNI AD, kembali ke Pendopo Plt Bupati Bener Meriah di Simpang Tiga Redelong.

“Jalan ini, sudah tembus ke Kampung Wihni Durin. Hanya saja tinggal merapikan badan jalan, agar bisa dilalui kendaraan,” kata Didied Pramudito sesaat sebelum kembali Simpang Tiga Redelong.   

Mengurangi jarak tempuh

Kampung Wihni Durin, Kecamatan Syiah Utama, merupakan desa pelosok serta salah satu kawasan tertinggal di Kabupaten Bener Meriah.

Ada sekitar 150 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di desa itu. Kampung tersebut, berada di lembah perbukitan serta dipagari oleh hutan yang sebagian masih belantara. 

Disana, masyarakatnya bertani tanaman muda, berkebun pinang, coklat, durian, dan ada juga lahan kebun kopi Arabika. Sebelum adanya program TMMD ke-103, akses menuju desa itu, masih sulit dilalui.

Halaman
1234

Berita Terkini