Negara-negara komunis tidak memiliki hak paten.
Hingga keruntuhan Uni Soviet pada 1991, Kalashnikov hanyalah seorang karyawan negara di Uni Soviet. "Karier saya telah didedikasikan untuk negara saya," ucap Kalashnikov.
Meski Soviet memberikan gelar pahlawan, pada 1932, Kalashnikov dan keluarga pernah mendapat kecaman dari polisi khusus di era Joseph Stalin dan diasingkan ke Siberia.
4. Banyak digunakan di seluruh dunia
Karena mudah diproduksi, banyak negara yang mengembangkan senjata AK-47 setelah mendapatkan lisensi pembuatan.
AK-48 menjadi dasar berbagai senjata derivatif seperti Finlandia Rk 62, Galil Israel, dan Cina Norinco Tipe 86S.
Pada periode 1970-an, keluarga senjata AK-47 tetap digunakan militer secara luas dengan negara-negara lain.
Karena senjata itu mudah dipelajari, dioperasikan, dan diperbaiki, AK-47 dianggap alat yang efektif untuk tentara non-profesional dan kelompok milisi.
Selain militer profesional, AK-47 telah dimanfaatkan oleh berbagai kelompok perlawanan dan revolusioner termasuk Viet Cong, milisi Sandinista di Nikaragua, dan kelompok Taliban di Afghanistan.
AK-47 juga telah dimanfaatkan oleh organisasi kejahatan dan teroris.
5. Mikhail Kalashnikov merasa berdosa
Mikhail Kalashnikov mengaku menanggung beban dosa selama hidupnya.
Menjelang akhir hayatnya, Kalashnikov yang menganut Kristen Ortodoks mengaku takut berdosa atas kematian semua orang yang diakibatkan senjata ciptaannya itu.
Sebelum meninggal, dia menulis surat yang berisi penyesalannya karena telah menciptakan senjata tersebut.
Ribuan nyawa melayang berkat penciptaan senjata serbu pertama tersebut.