Putri Leonor yang Berusia 13 Tahun, Fasih 4 Bahasa Asing, Pewaris Takhta Kerajaan Spanyol

Editor: Fatimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pewaris Takhta kerajaan Spanyol, Putri Leonor

SERAMBINEWS.COM - Selama ini, Kerajaan Inggris kerap memenuhi pemberitaan di berbagai media.

Mulai dari pernikahan sampai segala tingkah laku anggota kerajaan.

Di Spanyol, sorotan mengarah kepada seorang gadis cilik yang kelak akan memegang gelar ratu.

Baca: Sosok Penjual Pentol di Lamongan yang Meninggal Saat Khotbah Jumat Menurut Warga

Dia adalah Putri Leonor. Putri Leonor lahir pada 31 Oktober 2005 di Ruber International Clinic di Madrid melalui proses caesar.

Baca: Sering Jualan dan Bertemu Bule di tempat Wisata, Bocah Ini Mampu Menguasai 16 Bahasa

Kemudian, dia dibaptis beberapa hari kemudian di Istana Zarzuela.

Kini, dia memiliki beberapa gelar selain Putri Asturias, yaitu Countess of Cervera, Duchess of Montblanc, Lady of Balaguer, dan Putri Viana dan Girona.

Baca: Mahkamah Syariah Blangpidie Mulai Bersidang untuk Pertama Kali

Raja Felipe VI begitu bangga ketika melihat anak sulungnya itu melangkahkan kaki ke podium beberapa waktu lalu.

Putri Leonor menyampaikan pidato pertamanya di depan publik pada perayaan 40 tahun Konstitusi Spanyol, yang juga bertepatan pada hari ulang tahunnya.

Baca: Live Streaming Final Hong Kong Open 2018 - Marcus/Kevin Vs Kamura/Sonoda Pukul 18.30 WIB

Dia membacakan pasal pertama dari 169 pasal Carta Magna yang disetujui oleh Parlemen Spanyol pada 1978.

"Spanyol didirikan sebagai negara sosial dan demokratis, tunduk pada supremasi hukum," ucapnya.

Raja Felipe terlihat begitu bangga menyaksikan putrinya, begitu pula dengan Ratu Letizia, dan adik Putri Leonor, Putri Sofia.

Baca: Link Live Streaming MotoGP Valencia - Valentino Rossi Mulai Pasrah Posisi 3, Nonton Pukul 20.00 WIB

Sang ayah juga menyampaikan pidato pertamanya sebagai Pangeran Asturias pada 1981, ketika dia berusia 13 tahun.

Baca: Link Live Streaming MotoGP Valencia - Valentino Rossi Mulai Pasrah Posisi 3, Nonton Pukul 20.00 WIB

Namun, Putri Leonor bukan ayahnya. Dia tidak dilahirkan di bawah kediktatoran, dan keadaan politik serta sosial telah berubah.

 
Tidak ada wajib militer, partai politik bahkan mempertanyakan monarki, dan pangeran tidak lagi wajib menikahi putri.

Pidato Leonor merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk menuntun dia menjalani peran masa depannya.

Halaman
12

Berita Terkini