Laporan Masrizal I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Paguyuban Himpunan Pelajar Perantauan Syekh Hamzah Fansuri (HPP-SHaF) menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Aceh, Rabu (21/11/2018).
Mereka menuntut agar pemerintah turun tangan untuk mengatasi persoalan turunnya harga kelapa sawit yang menyebabkan petani merugi.
Baca: Link Live Streaming Liga 2 TV One - Bonus Menanti Pemain Persiraja, Syaratnya Lolos Semifinal
Koordinator Lapangan, Haryono dalam orasinya menyampaikan saat ini petani sawit di Subulussalam merasa terjajah dari segi ekonomi karena tidak kepastian harga sawit.
Karena itu, pihaknya meminta Pemerintah Aceh untuk mengintruksikan semua perusahaan minyak kelapa sawit (PMKS) di wilayah Subulussalam untuk menerapkan harga tandan buah segar (TBS) yang telah ditetapkan tim penetapan harga dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.
Baca: Cari Kerja ke Malaysia Secara Ilegal, TKI Mengaku Lapangan Kerja Minim, Kebutuhan Hidup Meningkat
"Kita minta kepada PMKS agar segera mengindahkan nota kesepakatan harga TBS dari Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh secara periodik sesuai dengan Pergub Aceh Nomor 39 tahun 2015," kata Haryono.
Dalam aksi itu, pendemo turut membentangkan selembar spanduk dan beberapa karton.
Aksi tersebut turut dikawal aparat kepolisian dan Satpol PP Aceh. (*)