Megawati Ingin Pensiun dari Ketua Umum PDIP, Muncul 3 Nama dari Trah Soekarno dan 2 Nama dari Luar

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rakernas PDIP, Jokowi dan Megawati (TRIBUN/PDIP)

SERAMBINEWS.COM - Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meminta ingin segera diganti dari jabatannya di PDIP.

Keinginan itu disampaikan Megawati Soekatnoputri saat memberikan sambutan dalam sekolah calon anggota legislatif (Caleg) PDI Perjuangan Angkatan III di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).

Megawati Soekarnoputri kini berusia 71 tahun. Dia menyadari bahwa kepengurusan di PDIP harus terus berjalan. Suksesi pun harus dilakukan.

Setelah pidato itu, bermunculan spekulasi siapa yang pantas menggantikan Megawati Soekarnoputri di puncak PDIP.

Kabar siapa pengganti Megawati Soekarnoputri muncul, seiring beredarnya nama-nama dari Joko Widodo (Jokowi), Puan Maharani, Guruh Soekarnoputra, nama-nama lain yang dianggap pantas berada di PDIP.

Melihat kemungkinan-kemungkinan pengganti Megawati, Hendri Satrio selaku pengamat politik memberikan analisa nya soal calon pengganti Megawati.

 Hendri mengatakan, calon pengganti Megawati bisa berasal dari Trah Sukarno maupun berasal dari luar Trah Sukarno.

Ada dua nama yang menguat dari luar trah Soekarno, yakni Budi Gunawan dan Joko Widodo (Jokowi).

"Dari luar trah Soekarno ada beberapa nama yang menguat, misalnya sosok Budi Gunawan, atau Presiden Jokowi," ujar Hendri yang dikutip dari tayangan Kabar Petang, tv One, Kamis (22/11/2018).

Sementara dari trah Sukarno, beberapa nama dianalisa menguat.

"Kemudian kalau dari dalam trah Sukarno ada tiga nama sebetulnya yang siap menggantikan Megawati yang pertama adalah Rizki Pratama, anak pertama Megawati yang memang belum pernah ditampilkan sebagai sosok politisi oleh Megawati, bahkan bisa dikatakan dia sama sekali belum pernah tampil di panggung politik,ujar pengamat politik tersebut.

"Kemudian yang kedua sosok Prananda Prabowo yang sudah berkali-kali sudah ditampilkan oleh Megawati. Bahkan waktu Kongres di Bali pun tangannya sama-sama diangkat oleh nama ketiga Puan Maharani," ujarnya.

Sementara nama lainnya yakni Guruh Sukarno Putra dan keponakan Megawati, Puti Guntur Sukarno.

"Satu nama lagi yang masuk ke kancah percaturan pengganti Megawati yaitu Guruh Sukarnoputra adik Megawati atau keponakan Megawati, Puti Guntur, kemudian dua nama ini kemungkinan besar kurang papuler," ujarnya.

Namun, dari nama-nama yang disebutkan, Hendri beranggapan kemungkinan pengganti Megawati masih berasal dari trah Sukarno.

"Dari nama-nama yang saya sebutkan tadi kemungkinan secara politik akan tetap berada dalam trah Sukarno," ujarnya.

Sebelumnya, pernyataan untuk minta diganti tersebut diucapkan bersamaan dengan pernyataannya menjadi ketua umum partai terlama.  

"Dulu waktu masa muda saya, saya sendiri tidak menyangka akan jadi seorang yang sekarang disebut menjadi bagian dari tokoh nasional, disebut presiden kelima," ujar Megawati.

"Padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah plus 17," tambahnya.

Kendati demikian, meski usianya sudah 71 tahun, ia justru mendapat tugas baru.

"Tapi hari ini pun malah ditambahi tugas untuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Kenapa ya? Kan itu pertanyaannya," tandasnya yang dikutip dari Tribunnews.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut bahwa di usia 71 tahun dan masih menjabat Ketua Umum PDIP, Megawati menunjukkan bahwa sosoknya sangat kokoh dalam hal kepemimpinan.  

"Saya lihat masih banyak mimpi Bu Mega terhadap PDIP, bangsa, dan negara, itulah yang kemudian tugas kami untuk menjabarkan," kata Hasto dalam acara yang sama.

Dikatakan Hasto, sosok Megawati merupakan sosok yang tegas dalam hal memimpin organisasi.  

"Ketika kongres menghendaki beliau untuk memimpin, itu bagian dari dedikasi bagi partai dan negara, bukan karena orang per orang dan juga karena ambisi," pungkasnya. 

Megawati: Saya Sudah Lama Berharap Diganti

Megawati Soekarnoputri sebelumnya mengungkapkan keinginannya untuk pensiun sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Hal tersebut disampaikan Megawati saat membuka sekolah bagi calon anggota legislatif tingkat DPR RI di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis  (15/11/2018).

"Memang saya kalau dilihat, perjalanan politik sudah cukup lama. Saya ketum parpol paling senior sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah lama berharap diganti," kata Megawati di hadapan ratusan caleg PDI-P.

Megawati menjabat sebagai ketua umum PDI-P sejak partai tersebut masih bernama PDI pada 1993. Kursinya sempat digoyang oleh Soerjadi lewat Kongres Luar Biasa PDI 1996.

Namun, Megawati tidak menerima hasil kongres itu dan akhirnya PDI di bawah kepemimpinannya berubah nama menjadi PDI-P.

Sejak saat itu, kursi Megawati tidak pernah goyah. Pada Kongres PDI-P 2015 di Bali, Megawati bahkan masih terpilih secara aklamasi.

Kini, alih-alih pensiun dari pimpinan partai, Megawati yang berusia 71 tahun justru mendapat tugas tambahan dari Presiden Joko Widodo.

Ia didapuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP).

"Padahal umur saya sudah 70 plus. Tapi hari ini malah ditambahi tugas ideologi Pancasila," kata Megawati.

Megawati menyesalkan, pada saat ia sudah tua, justru perempuan yang terjun di dunia politik semakin sedikit.

Di BPIP misalnya, Megawati menjadi satu-satunya perempuan di jajaran dewan pengarah.    

"Saya makin kesal pada diri saya sendiri apa salahnya perempuan Indonesia. Kenapa tidak mau jadi tokoh politik," kata Presiden ke-5 RI ini.  (*)

Baca: PORA XII 2018, Atlet Arung Jeram Putri Kembali Kumpulkan Pundi Emas untuk Kontingen Bireuen

Baca: Andaman Ibrahim akan Dikebumikan di Kampung Halamannya

Baca: Badai Sapu Singkil, Ombak di Kawasan Gosong Telaga Barat Berkecamuk

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Megawati Soekarnoputri - Selain Jokowi, Budi Gunawan, Guruh Dianggap Layak Jadi Ketua Umum PDIP

 

Berita Terkini