Reuni 212

VIDEO Pidato Lengkap Prabowo di Depan Peserta Reuni Akbar 212: Takbiir! Takbiir! Takbiir! Merdeka!

Penulis: Faisal Zamzami
Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon presiden Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya seusai mendaftarkan dirinya di Gedung KPU RI, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Pasangan Prabowo-Sandi secara resmi mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024.(ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

SERAMBINEWS.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya dalam aksi reuni 212 di Monumen Nasional Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018).

Prabowo tiba sekira pukul 07.35 WIB.

Kehadiran dielu-elukan oleh massa aksi. Mereka memanggil-manggil nama Prabowo sambil mencoba mendekatinya untuk berfoto.

Kehadiran Prabowo dijaga ketat oleh pihak keamanan dari panitia.

Dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, Prabowo datang ke acara tersebut bersama dengan tokoh-tokoh lain seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Sebelumnya Anies Baswedan juga sudah menghadiri acara terlebih dahulu.

Saat tiba di panggung utama, lagu kebangsaan Indonesia Raya langsung berkumandang.

Dalam pidatonya, Prabowo berterima kasih karena telah diundang di acara ini.

Berikut ini adalah pidato lengkap Prabowo dalam reuni akbar 212 :

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sebagai insan yang bertakwa, insan yang beragama, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur pada Allah SWT.

Kita masih diberi kesehatan, masih diberi nafas untuk berkumpul di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat walafiat, dalam keaadaan penuh persaudaraan, penuh persatuan, penuh ketertiban.

Saudara-saudara sekalian, sholawat dan salam kita tujukan kepada junjungan kita baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah memberi kepada kita agama dan peradaban.

Saya tidak akan panjang panjang bicara karena sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas sebagai calon presiden Republik Indonesia dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan, saya tidak boleh bicara politik dalam kesempatan ini.

Saya tidak boleh kampanye. Jadi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih bahwa saya diundang hari ini oleh panitia. Ini kehormatan bagi saya, ini kebanggan bagi saya.

Saya bangga melihat jutaan rakyat Indonesia, jutaan umat Islam, jutaan tapi damai, tertib. Tadi saya datang dari Kebayoran, saya lihat warga warga jalan dengan tertib, menggendong anaknya. Tertib, damai, luar biasa, saya bangga sekali hari ini.

Saya bangga sebagai anak Indonesia dan saya bangga sebagai muslim di Indonesia. Muslim kita adalah yang damai.

Hari ini kita dihadiri oleh kawan-kawan dari agama lain, dari suku lain, dari ras macam-macam. Kita bangga umat islam di Indonesia adalah islam yang mempersatukan dan bersatu dan akan menjaga perdamaian dan kedamaian semuanya.

Saya kira demikian yang ingin saya sampaikan.

Terima kasih, saya bangga melihat kalian, luar biasa, luar biasa.

Terima kasih saya diundang hari ini.

Terima kasih panitia.

Takbiir! Takbiir! Takbiir!

Merdeka! Merdeka! Merdeka!

Terima kasih

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"

Selengkapnya simak video ini:

Panitia Reuni Akbar 212 juga memutar rekaman suara Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk diperdengarkan kepada massa aksi.

Dalam rekaman yang diputar di Reuni Akbar 212 itu, Rizieq Shihab menyebut Indonesia sedang dalam keadaan kacau dalam lima tahun terakhir.

Rizieq Shihab pun menyerukan amanat perjuangan untuk perubahan kepada peserta Reuni Akbar 212.

"Jangan lupa bahwa negeri kita saat ini sedang carut marut. Maka kita harus melakukan perubahan," kata Habib Rizieq Shihab dalam rekaman suara pidato saat Reuni 212, Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).

Rizieq Shihab pun memprediksi akan ada pergantian pemimpin yang berdampak besar dalam waktu dekat.

"Dan menurut hemat saya, menurut hemat saya, menurut hemat saya, bahwa perubahan dalam waktu dekat di depan mata saya tidak lain adalah 2019 ganti Presiden," kata Rizieq Shihab dalam rekaman itu seperti dikutip Serambinews.com dari Warta Kota.

Rizieq juga sebelumnya meminta seluruh peserta memilih calon presiden (capres) hasil dari ijtimak ulama.

"Ini amanat perjuangan bukan akampanye. Ini amanat perjuangan bukan politik. Ini amanat perjuangan bukan politisasi reuni. Di Pileg dan Pilpres 2019 kita wajib berjuang bersama untuk perubahan," ujar Rizieq Shihab.

"Kami nyatakan tanpa sedikit keraguan bahwasanaya di Pilpres dan Pileg 2019 haram memilih capres dan cawapres yang diusung partai-partai pengusung penista agama," sambung dia.

Rizieq Shihab tak menyebut nama partai-partai tersebut. Ia hanya menjelaskan partai-partai tersebut mengaku menjunjung Pancasila tapi anti-Pancasila.

Berikutnya, ia mengajak peserta Reuni Akbar 212 untuk menjadikan momen Pilpres 2019 sebagai momen perubahan Indonesia ke arah ayang lebih baik.

"Siap milih capres ijtima ulama? Siap milih capres ijtima ulama? Siap milih capres ijtima ulama? Siap pilih caleg ijtima ulama?" kata dia lalu melanjutnya, "Siap tenggelamkan partai-partai penista agama?"

 Rizieq Shihab kemudian juga meminta agar setiap tanggal 2 Desember dijadikan momentum untuk berkumpul.

"Jangan lupa setiap tanggal 2 Desember sebagai ijtima'ul ummah, hari berkumpulnya umat untuk kebangkitan persaudaraan dan persatuan," kata Rizieq Shihab seperti dikutip Serambinews.com dari Tribun Jakarta.

"Siap pilih capres ijtimak ulama? Siap pilih capres ijtimak ulama? Siap pilih capres ijtimak ulama?" ucap Rizieq Shihab berulang-ulang, dalam rekaman itu, yang disambut kata 'siap' oleh peserta Reuni 212. 

Di akhir seruannya, Rizieq Shihab mengatakan, "2019 ganti presiden."

Rekaman itu dirilis langsung lewat YouTube dengan akun FRONT TV berjudul: Reuni Akbar Mujahid & Mujahidah 212 - 2 Desember 2018.

Selengkapnya simak video ini:

Teriakan 2019 Ganti Presiden menggema di Reuni Akbar 212 yang digelar di Monas, Minggu (2/12/2018).

Teriakan itu dilontarkan massa sewaktu mendengar pidato pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang diputar melalui pengeras suara di mobil komando.

 Mobil komando disebar di beberapa titik di sekitar kawasan Monas untuk memberikan informasi kepada peserta yang tidak bisa masuk ke area Monas.

 "2019 ganti presiden," teriak massa aksi mengikuti arahan Rizieq yang menyuruh massa aksi agar 2019 ganti presiden.

 Meski teriakan 2019 ganti presiden menggema di area reuni 212, namun tidak terlihat adanya massa yang membawa spanduk atau pun atribut #2019GantiPresiden.

Mayoritas dari mereka mengenakan pakaian putih dan memakai atribut bertuliskan Reuni 212 seperti ikat kepala, kaus ataupun bendera.

Sejumlah tokoh menghadiri reuni akbar alumni 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018) diantaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, Zulkifli Hasan, dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.(*)

Baca: Begini Meriahnya Peringatan Hari Disabilitas Sedunia di Pidie

Baca: Banjir Bandang Hanyutkan 23 Rumah di Natam Baru

Baca: Kayu Gelondongan Menumpuk di Lokasi Banjir Bandang, Alat Berat Dikerahkan untuk Pembersihan

Berita Terkini