* Janji Jokowi Saat Groundbreaking
BANDA ACEH - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memastikan, pembangunan empat ruas jalan tol Aceh yang merupakan bagian dari proyek trans-Sumatra akan rampung pada tahun 2024. Jokowi menargetkan, pada tahun itu tol Aceh secara keseluruhan akan terhubung dengan tol trans-Sumatra.
Hal itu dipastikan Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) jalan tol Aceh ruas (section) Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer di Kecamatan Blangbintang, Aceh Besar, Jumat (14/12) sore.
Pemerintah, kata Presiden Jokowi, sangat serius membangun jaringan jalan tol trans-Sumatra yang panjangnya mencapai 2.700 kilometer, menghubungkan Bakauheni hingga Aceh.
Menurut Kepala Negara, pada awalnya, banyak orang yang sangsi dengan pembangunan tol trans-Sumatra itu. Tapi, Presiden yakin, dengan kerja keras Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), didukung gubernur, bupati, dan wali kota, proyek infrastruktur rasksasa tersebut akan rampung sebagaimana dicanangkan.
“Saya minta dukungan gubernur, bupati, wali kota. Semuanya memiliki peran yang sama untuk selesainya jalan tol ini. Dan yang ini nanti pada tahun 2024 dari Bakauheni sampai ke titik ini (Aceh) akan tersambung (rampung) sepanjang 2.000 km, ditambah cabang-cabangnya 700 km, totalnya 2.700 km,” kata Jokowi optimis, disambut tepuk tangan hadirin.
Kemarin, Jokowi melakukan groundbreaking jalan tol ruas Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer. Ruas ini merupakan ruas jalan tol pertama yang mulai dikerjakan pembangunannya. Tol ini meliputi sepuluh kecamatan, 77 desa, dan pembangunannya akan dimulai dari Kecamatan Blangbintang, Montasik, dan Indrapuri, Aceh Besar.
Untuk diketahui, empat ruas jalan tol Aceh yang akan dibangun pemerintah adalah ruas Banda Aceh-Sigli 75 km, Sigli-Lhokseumawe 135 km, Lhokseumawe-Langsa 135 km, dan Langsa-Binjai, Sumatera Utara, sepanjang 110 km.
Presiden menjelaskan, pengerjaan tol trans-Sumatra ini akan terus dilakukan hingga rampung. Saat ini, tol yang dimulai dari Lampung itu sudah menampakkan progres yang cukup baik. Menurut Presiden Jokowi, di Lampung, tol yang dimulai dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar sepanjang 148 km, akan diresmikan akhir Desember ini.
“Saat kita memulai jalan tol di Lampung di Bakauheni banyak orang menyangsikan, apakah ini betul-betul serius dan selesai? Dan insyaallah yang dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar sepanjang 148 km, akan kita resmikan akhir Desember ini,” ujar Jokowi.
Kemudian, dari Bakauheni ke Palembang, kata Jokowi, akan disambung pada April 2019 sepanjang 350 km. Begitu juga dari Bakauheni ke titik nol Aceh, menurut Jokowi, banyak yang ragu, tapi Jokowi yakin ruas jalan tol trans-Sumatra itu akan tersambung pada tahun 2024 nanti.
Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan infrastruktur yang menghubungkan wilayah-wilayah di Sumatra tersebut, kata Presiden, tentu perlu adanya dukungan pemerintah daerah, baik dari kabupaten hingga ke provinsi. Hal yang perlu difokuskan adalah pembebasan lahan warga, agar pengerjaan proyek tidak terkendala.
“Problemnya di situ, di mana-mana yang namanya pembangunan jalan tol selalu problemnya pembebasan lahan. Tetapi, kalau kita bekerja dengan baik saya yakin masalahnya akan selesai. Itu bukan masalah besar, keci-kecil biasa di lapangan,” ungkap Presiden Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan, selama ini banyak proyek strategis nasional dikerjakan di Aceh, seperti waduk Krueng Keureuto di Aceh Utara, irigasi Paya Guci di Aceh Barat, juga KEK Arun di Lhokseumawe. “Khusus KEK Arun, izinnya sudah diberikan, artinya tinggal pelaksanaan di lapangan. Jangan sampai izin sudah ada, tapi investor tidak masuk, nggak ada artinya,” pungkas mantan karyawan PT Kertas Kraft Aceh ini.
Acara groundbreaking kemarin dihadiri sejumlah bupati/wali kota dan para pejabat di Aceh. Presiden Jokowi sendiri didampingi Ibu Negara, Iriana Jokowi. Groundbreaking ditandai dengan penekanan tombol sirene bersama-sama, lalu Presiden menandatangani prasasti.