Sang Pemburu Kelabang, Tak Takut Digigit Karena Harganya Menggiurkan dan Jual Lipan Hingga ke China

Editor: Fatimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lipan memakan Ular

Dalam sekali berburu, Ia mengaku dapat mengumpulkan hingga 60 ekor kelabang.

"Paling sedikit 25-30 ekor, kalau lagi banyak bisa mencapai 60 ekor," katanya.

Binatang yang memiliki nama lain Centipede ini, kata Isyom, memiliki harga jual yang cukup tinggi di tingkat pengepul, yakni Rp 3.100 per ekor untuk kelabang berukuran sebesar jari kelingking orang dewasa.

"Per ekor harganya Rp 3.100, lumayan untuk tambahan penghasilan," ungkap Isyom.

Lebih lanjut Isyom mengatakan, dari tangan pengepul, binatang yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas dalam tubuhnya itu dijual lagi ke China, katanya untuk bahan ramuan obat.

Baca: Undangan Pernikahan Unik Pasangan Pengantin di India, Menggunakan Simbol Reaksi Kimia

"Katanya kelabang itu dijual ke China, untuk ramuan obat," katanya.

Menurut Isyom, selama ia berburu kelabang, belum pernah ada yang ditolak.

Yang penting diusahakan binatang itu tak rusak, dalam artian hancur.

Baca: Hamdan Lolos Dari Sekapan Abu Sayyaf, Berhasil Tembus Lebatnya Hutan Hingga Diselamatkan Orang Tua

Tren harganya juga terus merangkak naik.

Dari pertama memburu tiga tahun lalu sampai hendak menginjak tahun ke empat ini, harganya naik terus.

Ditanya, apakah punya obat penawar kalau sampai disengat ? Isyom mengakui ada dan sangat mudah mengatasinya.

Sengatan kelabang itu tidak seperti bisa ular.

"Paling sakit dan bengkak saja," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Pemburu Kelabang, Tak Takut Digigit Karena Harganya Menggiurkan

Editor: Hendra Gunawan

Berita Terkini