“Pada 2018 ini, rumah warga miskin yang direhab dari APBG sebanyak 4.500 unit, sehingga sejak 2012 sampai 2018, kita sudah membangun rumah layak huni bagi warga miskin sebanyak 10.188 unit,” ungkap Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib.
Dia mengakui Aceh Timur sangat luas dengan 513 gampong, sehingga masih banyak warga tinggal di rumah tak layak huni. “Karena itu, kami telah instruksikan seluruh keuchik agar merehab rumah warga tak layak huni minimal 5 unit setiap tahun melalui APBG.
Bupati meminta keuchik tidak pilih kasih dalam membangun rumah warga miskin, dengan harapan semua warga miskin dapat dibantu, sehingga dapat merasakan pembangunan dari dana APBG. “Harapan saya, para keuchik tetap berkomitmen mengentaskan kemiskinan, dengan memperioritaskan membangun rumah warga miskin tak layak huni, sehingga mereka memiliki tempat tinggal yang layak, dan nyaman,” harap bupati.
Sementara untuk membangun jembatan, dan jalan lintas kecamatan tetap menjadi tanggungjawab kabupaten. Dia meminta seluruh keuchik agar dapat terakomodir pada 2020 mendatang dengan mengusulkan melalui Musrenbangdes, kecamatan, dan kabupaten 2019.
Bupati mengatakan pihaknya juga sedang berupaya agar masyarakat miskin mendapat lahan garapan dengan memperjuangkan reformasi agraria. “Kami telah meminta perusahaan perkebunan yang ada di Aceh Timur, agar merealisasikan corporate social responbility (SCR) dan kebun plasma, sehingga masyarakat miskin memiliki lahan garapan,” ujar bupati.
Selain itu, ribuan hektare hak guna usaha (HGU) hutan tanaman industry (HTI), dan HGU perusahaan yang telantar, dan bersengketa di Aceh Timur, juga sedang diperjuangkan Bupati Aceh Timur, agar dapat dibagikan kepada masyarakat miskin.
“Saat ini, kami berkerjasama dengan BPS dan petugas PKH, untuk mengawasi agar penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) tepat sasaran. Jika ada yang tak layak menerima, maka akan kita keluarkan, dan dialihkan ke warga miskin lainnya,” ungkap Bupati.
“Semua program ini, untuk mengurangi kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat Aceh Timur,” jelas bupati. Menilik indicator strategis Pemkab Aceh Timur, yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Timur, jumlah penduduk Aceh Timur, per Januari 2018 berjumlah 419.594 jiwa.
Sedangkan persentase jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dari tahun 2012 (17,19 persen), menjadi 15,25 persen pada tahun 2017.
Sekda Aceh Timur, HM Ikhsan Ahyat mengatakan ada tujuh program prioritas pasangan Bupati H Hasballah Bin HM Thaib SH, dan Wakil Bupati Syahrul Bin Syamaun, melalui dana APBG.
Disebutkan, dimulai dari pemeliharaan jalan lingkungan, subsidi listrik untuk balai pengajian, rehab rumah tidak layak huni, posyandu gampong untuk mencegah gangguan pertumbuhan pada anak (stunting), penyelesaian tapal batas gampong, pengembangan BUMG, dan pengembangan PAUD gampong untuk mengentaskan buta aksara.
“Ini tujuh instruksi program bupati dan wakil bupati untuk dilaksanakan oleh keuchik yang didanai dari APBG. Karena itu, kita berharap APBG itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mensejahtrakan masyarakat,” harap Sekda.
Keuchik Gampong Grong-Grong, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Mauzir SH, menyambut baik program bupati dan wakil bupati dengan penyediaan rumah tak layak huni bagi warga miskin.
“Alhamdulillah, program bupati dan wakil bupati ini sangat bagus, sehingga rumah warga miskin tak layak huni terus berkurang,” ungkapnya, seraya menyebutkan sejak 2017-2018, pihaknya telah merehab 17 unit rumah warga miskin.(*)