Aceh Timur Komit Berantas Kemiskinan

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEUCHIK Gampong Panton Rayeuk A, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, Sulaiman foto bersama Heri Andikan dan istri didepan rumanya yang telah direhab dari dana APBG tahun 2018.

* Pembangunan Rumah Bantuan Jadi Prioritas

Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, di bawah Kepemimpinan Bupati H Hasballah Bin HM Thaib SH (Rocky), dan Wakil Bupati Syahrul Bin Syama’un (Linud) terus memacu pembangunan rumah layak huni bagi warga kurang mampu. Ribuan unit rumah bantuan sudah dibangun, termasuk rehab rumah sejak 2012 lalu, tersebar di seluruh desa.

Hal itu dituangkan dalam bentuk komitmen untuk terus mempercepat program pembangunan dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di Aceh Timur. Berbagai sumber digunakan untuk mewujudkan hal tersebut, mulai dari APBN, APBA, APBK, bahkan sampai APBG.

Tak ketinggalan, pembangunan pendidikan, kesehatan, insfrastruktur, perekonomian, pertanian, perikanan, olahraga, dan sumber daya manusia (SDM) berbasis budaya dan kearifan lokal juga dipacu.

Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Aceh Timur, Dr Darmawan M Ali ST MISD, Rabu (19/12) mengatakan konsep percepatan pembangunan daerah Aceh Timur telah berubah, dari pola sektoral menjadi pola kawasan sejak 2015 lalu. Dia mengatakan Idi Rayeuk menjadi contoh yang telah dijadikan sebagai kawasan minapolitan perikanan.

Strategi mengurangi angka kemiskinan di Aceh Timur, ungkap Darmawan, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Rocky-Linud memiliki dua strategi yaitu konsep mengurangi pengeluaran masyarakat miskin dan menambah pendapatan masyarakat miskin.

Konsep mengurangi pengeluaran masyarakat miskin yaitu dengan program membangun rumah kaum dhuafa dan merehab rumah warga miskin tak layak huni. Dikatakan, sejak akhir 2016, bupati telah mengeluarkan instruksi kepada keuchik di seluruh Aceh Timur agar merehab rumah warga tak layak huni menggunakan APBG minimal 5 unit setiap tahun.

Dan, sejak tahun 2017, instruksi bupati ini mulai dijalankan oleh seluruh keuchik. Dia beralasan, bupati dan wakil bupati Aceh Timur ingin membagi peran dan tanggungjawab pembangunan dengan pemerintahan gampong. “Sejak 2017 sampai 2018, rumah warga miskin tidak layak huni direhab dengan APBG dan pembangunan rumah dhuafa oleh Pemprov Aceh dan Pemkab Aceh Timur,” jelas Darmawan.

Darmawan mengungkapkan pada periode awal kepemimpinannya (2012-2017) pasangan ini membangun rumah dhuafa dan rehab rumah tak layak huni menggunakan dana APBN, APBA dan APBK. Selain membangun rumah duafa dan rehab rumah tak layak huni, strategi Pemkab Aceh Timur mengurangi angka kemiskinan di Aceh Timur, juga dengan program menggratiskan beras miskin sejak 2017.

Kemudian, menggratiskan pendidikan 9 tahun, memberikan pengobatan gratis melalui Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), dan sejumlah program lainnya. Untuk program menambah pendapatan masyarakat miskin, katanya, melalui bantuan modal dan alat usaha, ternak, bibit dan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat.

Sedangkan Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib mengatakan pihaknya terus berusaha mensejahterakan masyarakat dengan berbagai program. Salah satunya, melakukan penyediaan rumah layak huni bagi warga miskin.

Bupati mengatakan, sejak periode awal kepemimpinannya telah membangun rumah layak huni bagi fakir miskin sebanyak 1.828 unit. Dirincikan, 201 unit rumah bangun baru, dan 998 unit rumah direhab dengan proses pembangunan dimulai sejak 2012 sampai 2016 dengan APBN, APBA dan APBK.

Bupati Rocky menjelaskan setelah terpilih untuk periode kedua, 2017-2022 melalui pemilihan kepada daerah (Pilkada) 2017, kembali melanjutkan program rumah layak huni bagi warga miskin. Dikatakan, pada 2017 Pemkab Aceh Timur, telah membangun rumah layak huni bagi warga miskin sebanyak 3.860 unit.

Dirincikan, 353 unit bangun baru rumah dhuafa dari APBK dan 3.507 rumah warga miskin direhab dari APBG yang tersebar di 513 gampong dalam 24 kecamatan di Aceh Timur.

Untuk tahun 2018, katanya, pembangunan rumah duhafa diambilalih oleh APBA sesuai Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2017. Namun, pihaknya tetap membangun rumah duhafa atau darurat, seperti korban kebekaran. Sedangkan rehab rumah warga tak layak huni dari APBG hingga tahun 2018 terus berjalan, ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini