Ia pun mengatakan, negara diperbolehkan mengerahkan TNI dan polisi yang bersenjata lengkap untuk memburu KKB tersebut sebab sudah memakan banyak nyawa pekerja yang tengah membangun Papua.
"Saya tanya sekarang, kalau ada kelompok masyarakat yang bersenjata kemudian bunuhin orang-orang yang enggak berdosa, kita bisa melawan pakai kata-kata? Kalau tidak ya memang dilawan dengan senjata dan undang-undang membolehkan," ujar Wiranto.
"Bahkan hukum internasional membolehkan tatkala ada satu kelompok tertentu yang melawan pemerintah, itu dibenarkan kita untuk melakukan suatu perlawanan bersenjata. Itu namanya prinsip proporsionalitas," lanjut dia.
Wiranto sebelumnya mengatakan, pihaknya menurunkan pasukan bantuan nonorganik untuk penanganan kasus di Nduga, Papua.
Pasukan tersebut didatangkan dari luar wilayah Papua.
Mereka membantu operasi evakuasi korban pembantaian, sekaligus ikut melakukan pengejaran pelaku pembantaian yang saat ini melarikan diri.
Wiranto menyebutkan, pasukan TNI/Polri dari luar Papua itu diterjunkan lantaran operasi pengejaran pelaku dan evakuasi korban tidak mudah dilakukan.
Apalagi, medan di wilayah tersebut tergolong cukup sulit.
"Itu dibutuhkan untuk operasi pengejaran yang tidak mudah karena medannya sulit sekali," tegas Wiranto.
Hingga kini, tim gabungan sudah mengidentifikasi 17 orang meninggal dunia akibat pembantaian KKB di Nduga, Papua.
Tim gabungan saat ini masih fokus mencari empat korban hilang, yang diduga berhasil melarikan diri saat kejadian.
Sebelumnya pembunuhan sadis dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga, Papua terhadap pekerja PT Istaka Karya.
Mereka bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah.
Lokasinya jauh dari ibukota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.
Baca: Video - Detik-detik Panggung Seventeen Band Roboh Diterjang Tsunami di Banten
Baca: Gelombang Tinggi Landa Anyer, Personel Grup Band Seventeen Dikabarkan Hilang, 1 Orang Kru Meninggal
Baca: Dampak Tsunami di Banten dan Lampung: 43 Korban Tewas, 584 Luka-Luka
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tim Gabungan TNI-Polri Temukan 3 Jasad Anggota KKB, 1 Dibakar untuk Hilangkan Jejak dan telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Deteksi Akun Terkait KKB yang Sebar Propaganda Bertambah Jadi 74"