SERAMBINEWS.COM - Rezim Orde Baru (Orba) memang sudah lewat.
Namun riak peristiwa kala Orba berkuasa tak bisa dilupakan oleh siapa saja yang mengalami rezim otoriter Soeharto.
Salah satunya ialah peristiwa ketika Pangab/Panglima ABRI (Panglima TNI) Jenderal Muhammad Jusuf gebrak meja di depan presiden Soeharto.
Dikutip dari 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto karya Salim Said dan Tribun Jambi, Selasa (1/1) tahun 1978, Jenderal M Jusuf dilantik Soeharto menjadi Pangab.
Banyak pihak kaget dan tak menyangka jika M Jusuf jadi Pangab lantaran beliau sudah 14 tahun tak berkarier di ABRI.
Hal ini lantaran sejak 1965 M Jusuf sudah jadi Menteri Perindustrian.
Baca: Warga Aceh Utara Temukan Bongkahan Bom Rakitan yang Diduga Sudah Pernah Meledak
Baca: Kisah Ahmad Dinata, Tsunami Selat Sunda Renggut Nyawa Ibu dan Adiknya hingga Jadi Anak Angkat Polisi
Baca: Wanita Muda Ini Menyesal Telah Nikahi Pria 70 Tahun Karena Uang, Alasannya?
Baca: Pro dan Kontra Usulan Tes Baca Al Quran untuk Capres RI, Ini 13 Keutamaan Membaca Al Quran
Baca: Debat Pilpres 2019: Inilah Jadwal, Tema hingga Lembaga Penyiaran yang Menyiarkan
Baca: Samsung Bikin Layar Ponsel yang Bisa Jadi Speaker, Ini Kehebatannya
Singkat cerita, dalam suatu waktu diadakan rapat di kediaman pribadi Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta Pusat.
Rapat ini dihadiri oleh para petinggi negara Indonesia.
Namun Mendagri kala itu, Amir Mahmud, berkata jika kepopuleran M Jusuf sebagai Pangab ada maksud tertentu.
"Adalah Mendagri (Jenderal Amir Mahmud) yang bicara pertama kali, (bahwa) dengan semakin populernya Jenderal Jusuf selaku Menhankam/Pangab, maka diduga ada 'ambisi-ambisi tertentu Jenderal Jusuf yang perlu ditanyakan kepada yang bersangkutan.”
"Tiba-tiba, Jenderal Jusuf mengebrak meja dengan tangannya. Dengan suara keras, dia berkata; Bohong! Itu tidak benar semua. Saya ini diminta untuk menjadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak Presiden."
"Saya ini orang Bugis. Jadi, saya tak tahu arti kata kemanggulangan yang bahasa Jawa itu. Tapi, saya laksanakan perintah itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa," tulis Salim Said.
Gebrakan meja Panglima ABRI langsung membuat hadirin semua kaget, termasuk Soeharto.
Akibatnya, rapat yang baru berlangsung beberapa menit langsung dibubarkan oleh Presiden Soeharto.
Sejak saat itu hubungan M Jusuf dan Soeharto mulai dingin.